Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Menjaga dan Mencatat Kuliner Nusantara, Pengaruhi Masa Depan

SOLO, KOMPAS.com - Festival literasi dan pasar buku keliling Nusantara Patjarmerah sedang dilaksanakan di Ndalem Djojokoesoeman, Solo, pada 1-9 Juli 2023.

Selain pasar buku, Patjarmerah juga menyajikan beragam mata acara literasi beragam topik. Salah satunya bertajuk "Ngudhar Rasa: Meracik Masa Depan Kuliner Indonesia dari Tradisi Pangan" pada Kamis (6/7/2023).

Talkshow tersebut lebih kurang mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga dan mencatat kuliner Nusantara.

Masa depan kuliner Nusantara salah satunya dipengaruhi oleh tradisi pangan yang sudah ada sejak dulu, seharusnya pula dipertahankan dan dicatat agar dapat dipraktikkan dari generasi ke generasi.

Hal tersebut salah satunya sudah dan sedang dilakukan oleh Pura Mangkunegaran, Solo.

  • Mengenal Tradisi Piring Terbang, Jamuan Makan Pernikahan di Solo
  • 3 Beda Ladosan dan Piring Terbang, Jamuan Makan dalam Pernikahan Adat Yogyakarta dan Solo
  • Keistimewaan Ayam Bakar Kalasan Khas Solo, Dibacem Dulu

Darweni, abdi dalem di perpustakaan Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran. Ia bertugas mengurus dokumen informasi berupa koleksi buku dan sejarah Mangkunegaran serta buku budaya Jawa.

Reksa Pustaka mempunyai lebih kurang 12.000 judul buku, 750 judul manuskrip Jawa, 500 boks arsip tekstual, delapan judul lontar, dan tujuh judul prasasti.

Catatan kuliner dan resep juga termasuk dalam koleksi tersebut.

"Sebuah kuliner tentu harus ada arsipnya apalagi masa kini. Kalau kuliner tidak diarsipkan siapa lagi yang akan meneruskan, harus generasi ke generasi. Kuliner itu kekayaan budaya," kata Darweni di Ndalem Djojokoesoeman pada Kamis (6/7/2023).

Menurut Darweni, arsip itu tidak akan musnah kalau mau melestarikan, begitu pula kuliner.

Selain Darweni, juga ada Sri yaitu abdi dalem koken yang bertugas mengurus segala kegiatan di dapur Pura Mangkunegaran.

Seperti menyiapkan hidangan harian untuk KGPAA Mangkunegara X dan sajian upacara adat. Sri sudah menjadi koki sejak masa Mangkunegara VIII.

Darweni dan Sri saling berkomunikasi terkait sajian di Pura Mangkunegaran.

"Antara kuliner bagian koki dan arsip memang berkaitan," ucap Darweni.

Saat acara, Darweni dan Sri juga membawa ketan, kolak, apem. Makanan khas Pura Mangkunegaran saat upacara adat. Makanan ini juga disajikan kepada wisatawan yang datang ke Pura Mangkunegaran.

Darweni menambahkan bahwa ketan, kolak, dan apem merupakan contoh dari makanan yang bahannya berada di sekitar kita.

"Nenek moyang kita membuat makanan sumbernya dari lingkungan sendiri," lanjut Darweni.

Bukan cuma generasi senior, ada pula Dicky Senda. Sosok pemuda yang juga menjaga dan mencatat kuliner Nusantara, khususnya Mollo.

Sastrawan yang mendirikan komunitas Lakoat.Kujawas ini berasal dari Desa Taiftob, Kecamatan Mollo Utara, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

"Saya sebagai penulis sastra mau riset tentang pengetahuan lokal di kampung. Namun, saat pulang kampung saya tidak menemukan apa-apa. Saya harus pergi jauh-jauh ke Leiden di Belanda untuk pengetahuan lokal kita," terang Dicky.

Ia bersama warga Mollo meriset dan mencatat budaya kuliner Mollo dalam sebuah buku bertajuk "Surat-surat dari Mollo: Sekumpulan Resep dan Cerita".

Riset dan pengarsipan pengetahuan lokal dilakukan oleh Lakoat.Kujawas sejak berdiri pada 2019.

Kamu dapat membaca tentang tradisi pangan Mollo Utara lebih lanjut pada artikel berjudul Mengenal Tradisi Pangan dari Mollo Utara NTT, Punya Cara Efektif Awetkan Makanan di sini.

  • Mengulik Sei, Cara Bikin Daging Asap Khas NTT
  • Cara Masak Jojong, Makanan NTT dari Singkong dan Jagung yang Kian Langka
  • Produksi Sorgum di Manggarai Timur NTT, Diolah Jadi Tepung dan Biskuit

Selain Darweni dan Sri dari Pura Mangkunegaran serta Dicky dari Lakoat.Kujawas, talkshow ini juga dihadiri dua pembicara lagi.

Mereka adalah Bukhi Prima Putri dari komunitas Bhumi Bhuvana, dan Arkha Tri Maryanto dari kedap kopi dan teh Titilaras.

https://www.kompas.com/food/read/2023/07/08/180600975/pentingnya-menjaga-dan-mencatat-kuliner-nusantara-pengaruhi-masa-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke