Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Konsumsi Teh di Indonesia Belum Meningkat, Susah Kenalkan Teh Kualitas Baik

KOMPAS.com - Apabila kita bepergian baik ke mal atau kafe, banyak gerai yang menyediakan menu teh.

Varian teh yang dihadirkan juga tidak hanya satu atau dua. Banyak varian teh mulai dari yang biasa seperti es teh hingga yang populer di kalangan anak muda seperti earl grey tea.

Sayangnya, dengan banyak varian teh ini belum mampu membuat tingkat konsumsi teh di Indonesia meningkat.

Sementara tingkat konsumsi teh di dunia semakin naik tetapi di Indonesia tidak naik dan tidak turun juga sehingga posisinya terus berada di tengah.

“Dari data statistika, konsumsi teh per kapita Indonesia 0,46 kg per kapita di tahun 2016. Sedangkan konsumsi teh rata-rata dunia sekitar 700-800 mg per kapita. Jadi kita di bawah rata2,” kata Founder of Indonesian Tea Institute dan pakar teh Ratna Somantri kepada Kompas.com, Kamis (12/08/2021).

Ratna melihat bahwa untuk pemakaian teh mengalami kenaikan tetapi jumlah penduduk juga naik, sehingga membuat konsumsi teh per kapita menjadi stagnan.

Sementara di sisi lain, perkembangan produksi teh di Indonesia pun menurun dari 2017 sampai 2019 sesuai data Statistik Teh Indonesia 2019 dari Badan Pusat Statistik.

Pada 2017, produksi daun teh kering dari perkebunan besar sebesar 97.590 ton. Sementara pada 2018 jumlah produksi 90.016 ton, lalu menurun lagi pada 2019 jadi sebesar 79.449 ton.

Promosi yang masih kurang menjadi salah satu faktor utama konsumsi teh di Indonesia belum mengalami kenaikan.

“Promosi sudah dilakukan, tetapi belum sistematis dan menjadi program besar yang memiliki perencanaan dan strategi yang baik, contohnya seperti Jepang,” ungkap Ratna.

Jepang membuat program promosi untuk meningkatkan pamor teh Jepang ke luar Jepang.

Mereka memiliki Instagram khusus untuk mempromosikan teh Jepang dalam bahasa Inggris, untuk di Amerika misalnya mereka gandeng Marie Kondo.

Menurutnya, promosi teh di Indonesia masih dilakukan secara individu dan perusahaan yang mempunyai produk teh kemasan.

Namun, ini tetap belum merata ke seluruh indonesia, karena ongkos kirim yang terbilang mahal apabila dikirim dari Jawa.

“Banyak dari mereka (perusahaan) yang mengeluhkan, sulitnya memperkenalkan teh yang bagus, karena mayoritas pelanggannya masih menganggap teh itu murah,” ujar Ratna.

Tren ini bisa mengalami peningkatan dengan melihat pola konsumsi khususnya bagi kalangan muda yang kurang menyukai kopi.

Hadirnya berbagai varian teh yang diolah, bisa membuat kita dapat menikmati teh dengan berbeda dan membantu meringankan masalah yang terjadi dalam diri.

Melihat fakta tersebut, tren konsumsi teh di Indonesia diharapkan dapat meningkat setiap tahunnya. Terutama melihat banyaknya manfaat yang didapat ketika mengonsumsi teh.

Ketika mengonsumsi teh, dapat memberikan rasa tenang dan tidak mengalami stres karena apabila mengalami stres, maka penyerapan vitamin dalam tubuh tidak maksimal.

Mengonsumsi teh juga dapat memberikan tambahan nutrisi berupa polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh.

https://www.kompas.com/food/read/2021/08/12/160800075/tren-konsumsi-teh-di-indonesia-belum-meningkat-susah-kenalkan-teh-kualitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke