Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave dalam Prodi Administrasi Bisnis

Kompas.com - 23/04/2024, 08:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Di balik hingar bingarnya K-Wave, seperti BTS Meal, drama Korea, dan kuliner Korea yang menjamur, terdapat cerita besar tentang transformasi ekonomi Korea Selatan. Sebuah kisah inspiratif tentang bagaimana budaya populer menjadi penyelamat bangsa dari krisis.

Hal ini diungkapkan Rektor President University (PresUniv), Handa S. Abidin (3/4/2024) saat memaparkan rencana PresUniv membuka konsentrasi K-Wave di bawah Program Studi Business Administration.

Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event "Seoul Beats on Campus Festival" yang akan digelar di area terbuka di President University Convention Center, Kota Jababeka, Cikarang, Sabtu, 7 Juni 2024.

Festival yang ditargetkan dihadiri oleh ribuan partisipan tersebut juga akan melibatkan berbagai perusahaan asal Korea Selatan, termasuk menawarkan peluang karier di sana.

Handa menjelaskan, K-Wave adalah sebuah gelombang besar yang terencana dan diorkestrasi negaranya dengan sangat rapi.

Handa menjelaskan, “ketika sudah terpikat dengan K-Pop atau K-Drama, kita akan membeli produk turunannya, seperti merchandise, makanan dan minuman, kosmetik, produk kecantikan, atau produk apa pun yang mereka tampilkan."

"Lalu, kita akan datang ke berbagai konsernya, atau ke Korea Selatan untuk mengunjungi tempat syuting dan berbagai lokasi wisata lainnya, serta membeli aneka produknya. Itulah gelombang besar dari K-Wave,” tambahnya.

Handa menyampaikan, hal itu sudah terbukti. “Banyak produk Korea Selatan yang kini mendominasi bukan hanya pasar Indonesia, tetapi juga dunia,” tegasnya.

Dia mengungkapkan, faktor kunci dari keberhasilan K-Wave adalah inovasi. “Inilah yang akan kita pelajari habis- habisan melalui konsentrasi K-Wave di Presuniv,” ucapnya.

Kata Handa lagi, “Indonesia ingin industri kreatifnya berperan penting bagi perekonomian nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita bisa belajar dari cara Korea Selatan mengorkestrasi K-Wave.”

Baca juga: Investasi Netflix dan Korean Wave yang Makin Menjadi

Semangat BTS

Salah satu topik yang akan dipelajari dalam konsentrasi K-Wave adalah tentang BTS atau Bangtan Sonyeondan, boyband asal Korea Selatan. BTS memang fenomenal.

Mereka menjadi satu-satunya grup band yang pernah diundang berpidato dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 24 September 2018.

 

Dalam kesempatan tersebut, Kim Nam-joon alias RM, yang mewakili koleganya, mengatakan begini: “Cinta sejati dimulai dari mencintai diri kita sendiri.”

Prof. Ki-chan Kim, International Chancelor Presuniv, menjelaskan lebih jauh soal materi perkuliahan dalam konsentrasi K-Wave yang menawarkan semangat utama yang ditawarkan oleh BTS.

Kata Prof. Kim, “Pesan penting dari grup band ini adalah ‘cintailah dirimu sendiri, dan cintailah sesamamu’. Konsep utama dari pesan tersebut adalah persaudaraan atau brotherhood.”

Semangat persaudaraan itulah yang menjadi inti dari pesan-pesan kemanusiaan atau humanity yang selalu disampaikan oleh BTS.

“Konsep itulah yang membuat BTS disukai dan begitu populer di kalangan anak-anak muda. Popularitas BTS dan pesannya yang menginspirasi anak-anak muda itulah yang membuat BTS bahkan diundang untuk memberikan pidatonya di Sidang Umum PBB,” tutur Prof. Kim.

Katanya lagi, “Saya berharap dengan membuka konsentrasi K-Wave, mahasiswa Presuniv bisa mempelajari semangat BTS tersebut. Semangat untuk mencintai diri sendiri dan mencintai sesama. Semangat persaudaraan.”

Inovasi dalam entrepreneurship 

Salah satu topik penting lainnya dari konsentrasi K-Wave adalah entrepreneurship. Menurut Prof. Kim, ada semangat entrepreneurship yang berbeda dari konsentrasi ini.

Ia kemudian memaparkan lebih detail.

Kunci utama dari entrepreneurship adalah inovasi. Untuk mendorong munculnya inovasi, para pemimpin mesti berorientasi pada people, pada sumber daya manusia.

“Kuncinya adalah beri mereka inspirasi untuk berani bermimpi. Lalu, berdayakan kemampuan mereka, dan dorong untuk kolaborasi agar setiap orang dapat mencapai kinerja terbaiknya saat berinovasi,” kata Prof. Kim.

Dengan semangat seperti itu, tutur Prof. Kim, bisnis bukan saja akan terus maju, tetapi dunia pun akan berkembang ke arah yang lebih baik.

“Jadi, melalui topik BTS yang akan dipelajari dalam konsentrasi K-Wave, kita bukan hanya membangun semangat tentang pentingnya humanity atau kemanusiaan, tetapi juga keinginan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi semua orang melalui inovasi,” ucapnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, para pemimpin tidak boleh membatasi kebebasan orang dalam berpikir. “Kemerdekaan untuk berpikir, dan kebebasan dalam
membangun peradaban baru, harus tetap dijaga,” tegas Prof. Kim.

Baca juga: Bicara Korean Wave, Anies Sebut Peran Pemerintah untuk Investiasi Jangka Panjang di Kebudayaan

Dalam rancangan pembelajarannya, materi K-Wave akan dipelajari mahasiswa dengan berbagai cara yang menyenangkan.

Di antaranya, akan ada banyak pembicara dari kalangan praktisi bisnis, field trips dan tur, mengerjakan proyek-proyek kreatif, workshop, dialog lintas budaya, pemanfaatan teknologi digital, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com