Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

144 Siswa SMAK Penabur Rela Berkendara 17 Jam ke Banyuwangi, demi Apa?

Kompas.com - 02/04/2024, 15:22 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Putar ke kiri e. Nona manis putarlah ke kiri. Ke kiri ke kiri ke kiri dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis e,” seru mereka.

Berbagi untuk para buta aksara

Selain membuat kopi dan kue tradsional, para siswa juga berkesempatan untuk mengenal dan membangun relasi dengan warga lokal di Banyuwangi. Para siswa juga bisa membantu warga lokal untuk lepas dari buta huruf.

Baca juga: Lewat Permainan, Ini Rekomendasi BPK Penabur Asah Otak Siswa sejak Dini

“Selamat datang di Kampung Batara Dusun Papring (Rumah Baca Taman Rimba). Di sini ada sekitar dua ratusan siswa dari usia 20-60 buta aksara dan kami mulai mengajari mereka sejak 2015,” ujar Pendiri Rumah Budaya Kampung Batara Widie Nurmahmudy.

Wedie mengatakan, rumah baca tersebut bertujuan mengurangi tingkat buta aksara dan mencegah pernikahan dini. Ia pun menceritakan perjuangannya dulu hingga ke tengah hutan untuk memperkenalkan baca tulis kepada warga setempat.

Sementara itu, Ketua Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur Jakarta Kenny Lim mengaku gembira karena mendapatkan sambutan hangat dari Kampung Batara. 

“Kami bersyukur diberi kesempatan untuk belajar dari Bapak dan Ibu semua. Semoga anak-anak kami dapat membantu para penduduk di sini,” harapnya di hadapan siswa dan warga. 

Setelah itu, para siswa berbagi ilmu dengan warga belajar di sana. Ada yang belajar membaca, menulis, atau menghitung sesuai kondisi belajar warga.  

Baca juga: 5 Cara Ajarkan Anak SD Berhitung Cepat, Rekomendasi BPK Penabur

Para siswa memanfaatkan buku tulis, buku bacaan, alat peraga, hingga gawai untuk membantu proses transfer ilmu tersebut.

“Ibu yang saya ajar usianya 52 tahun. Saya tanyakan apa yang belum bisa. Katanya pembagian, jadi diperdalam di situ dulu, baru dilanjutkan dengan yang lain,” tutur Elvio, siswa SMAK Penabur Kota Jababeka.

Elvio mengaku senang karena bisa berbagi ilmu dan berbagi kasih melalui paket sembako. 

“Saya tadi belajar sama anak-anak dari BPK Penabur Jakarta. Ada perkalian, pembagian, tambahan, dan membaca. Mereka baik-baik sekali dan mau mengajar kami dengan sabar,” tutur Ibu Subiah. 

Subiah berpesan kepada para siswa agar terus menimba ilmu setinggi-tingginya dan mau kembali untuk mengajar warga di sana.

Baca juga: BPK PENABUR Jakarta dan Coding Bee Academy Gelar K-12 Computer Science Education Fair 2022

Menyelesaikan tantangan

Usai melaksanakan berbagai tantangan dan mendapatkan banyak pengalaman, para siswa melanjutkan kegiatan dengan menikmati keindahan wisata Banyuwangi.  

Mereka menyaksikan De Djawatan yang menyuguhkan keanggunan dari pohon-pohon berusia ratusan tahun.

Tak kalah menarik, mereka menyaksikan sunset di Pulau Merah sebagai penutup yang indah untuk dibawa pulang kembali ke Jakarta.

Perjalanan ratusan siswa SMAK Penabur Jakarta adalah ajang wisata edukatif tahunan yang diselenggarakan BPK Penabur Jakarta. 

Berlangsung dari 22-27 Maret 2024, Spirit of Challenge kali ini memilih The Sunrise of Java alias Banyuwangi sebagai lokasi kegiatan.

Baca juga: Siswa BPK Penabur Jakarta Sumbang 5 Medali untuk Tim Indonesia di IZhO 2022

Bergabunglah dengan BPK Penabur Jakarta dan nikmati keseruan Spirit of Challenge selanjutnya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com