Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Kampus Indonesia Perbaiki Peringkat agar Capai 100 Dunia

Kompas.com - 15/01/2024, 19:01 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan peringkat kampus di Indonesia masih belum mampu menembus peringkat 100 dunia.

Dengan keadaan itu, dia meminta agar peringkat kampus dalam negeri bisa ditingkatkan seperti perguruan tinggi dunia.

Baca juga: Jokowi: Penerima Beasiswa LPDP Naik 7 Kali Lipat sejak Pertama Dibuka

"Perguruan tinggi dalam negeri harus didorong dan dioptimalkan. Peringkat perguruan tinggi terbaik Indonesia harus terus diperbaiki berdasarkan US World yang ada setiap tahun," ujar Jokowi dalam acara Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Unesa, seperti dilansir dalam laman YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/1/2024).

Jokowi mengaku hanya melihat perguruan tinggi Indonesia di peringkat 200-an.

"Nilainya masih di atas 100. Masih (perguruan tinggi dalam negeri) masuk top 100 atau top 50 belum ada," ucap dia.

Oleh karena, kondisi peringkat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi semua rektor dan sivitas akademika yang ada di seluruh perguruan tinggi Indonesia.

Terkait tidak mencapai peringkat 100 dunia, dia menyebut ada banyak kendala yang dihadapi, seperti anggaran yang kurang.

"Tadi sudah saya catat. Nanti langsung akan kami bicarakan," jelas Jokowi.

Selain posisi kampus Indonesia, Jokowi juga menyinggung rasio penduduk Indonesia berpendidikan S2 dan S3 yang masih rendah, yakni angkanya 0,45 persen.

"Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali kita ini. Saya kaget kemarin dapat angka ini. Indonesia itu di angkanya 0,45 persen," tegas Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kebijakan MBKM Beri Dampak Nyata bagi Pembangunan SDM

"Negara tetangga kita, Vietnam dan Malaysia sudah di angka 2,43 persen. Negara maju 9,8 persen, itu jauh sekali," tambah Jokowi.

Masalah soal rasio masyarakat Indonesia berpendidikan S2 dan S2 yang masih rendah, dia berencana akan menggelar rapat dengan jajaran terkait.

Langkah ini sekaligus akan mencarikan solusi kebijakan yang akan diambil dalam mengerek rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 itu ke posisi yang lebih tinggi.

"Tidak tahu anggarannya akan didapat dari mana. Tapi akan kita carikan agar S2 dan S3 terhadap populasi usia produktif itu betul-betul bisa naik secara drastis," tegas Jokowi.

Baca juga: Jokowi Minta Mendikbud Tambah Anggaran Riset di Perguruan Tinggi

Jokowi menambahkan, semua yang dilakukan ini, agar Indonesia menggapai sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com