Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerek SDM, Jokowi Minta Penerima Beasiswa LPDP Naik 5 Kali Lipat

Kompas.com - 15/01/2024, 16:13 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta penerima beasiswa LPDP bisa meningkat setidaknya lima kali lipat. Karena, jumlah penerima beasiswa LPDP masih cukup sedikit.

Berdasarkan data dari LPDP, jumlah penerima beasiswa LPDP sudah mencapai 40.174 orang.

Baca juga: 15 SMA Terbaik di Kota Kelahiran Jokowi, Acuan Siswa pada 2024

"Jumlah penerima beasiswa sudah meningkat 7 kali lipat dari awal LPDP dibuka, tapi ini masih jauh, masih sangat kurang. Saya kira perlu ditingkatkan paling tidak 5 kali lipat dari yang sudah ada sekarang," ucap dia dalam acara Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Unesa, seperti dilansir dalam laman YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/1/2024).

Dia menyebut, dana abadi yang digelontorkan untuk LPDP juga mengalami peningkatan. Mulai dari Rp 1 triliun di 2009 menjadi Rp 139 triliun pada 2023.

Adapun dana pendidikan yang digelontorkan dari APBN mulai tahun 2009-2024 sudah mencapai Rp 6.400 triliun.

Jokowi menyadari perlu dana tinggi untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa LPDP. Meski tinggi, langkah peningkatan jumlah penerima ini perlu dilakukan.

Sebab, populasi penduduk yang berpendidikan S2 dan S3 masih rendah.

Dia berharap, Indonesia bisa mengejar capaian SDM unggul negara tetangga, seperti Vietnam dan Malaysia, serta negara maju. Itu dengan mengerek angka penduduk yang memiliki pendidikan S2 dan S3 lebih banyak dari posisi saat ini.

"Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu masih sangat rendah sekali kita ini, saya kaget juga. Kemarin dapat angka ini, saya kaget. Indonesia itu di angka 0,45 persen," jelas dia.

Baca juga: Tips Membuat Surat Rekomendasi Beasiswa LPDP 2024, Pelamar Wajib Tahu

"Negara tetangga kita, Vietnam, Malaysia, sudah di angka 2,43 persen. Negara maju 9,8 persen, itu jauh sekali. Minggu ini akan rapatkan ini dan mengambil kebijakan, policy, untuk mengejar angka yang masih 0,4 persen ini," tambah Jokowi.

Dana pendidikan dan riset perlu dioptimalkan

Dia mengakui, pembiayaan pendidikan dan riset harus diupayakan seoptimal mungkin. Terkait sumbernya, tidaknya dari APBN dan APBD saja, tapi bisa dimanfaatkan dari dana abadi.

"Termasuk menghubungkan dengan industri lewat matching fund, ini juga penting," tutur dia.

Mengerek angka populasi penduduk berpendidikan S2 dan S3 lebih tinggi merupakan salah satu kewajiban, agar SDM Indonesia juga terangkat naik.

Baca juga: Jokowi: Kebijakan MBKM Beri Dampak Nyata bagi Pembangunan SDM

"Tidak tahu dananya dari mana, tapi kita carikan, agar S2 dan S3 terhadap populasi usia produktif itu naik drastis. Kita jauh sekali 0,45 sama 2,43. Ini untuk SDM 5-10 tahun ke depan. Itu akan jadi kunci," tutup Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com