Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pendis: Perguruan Tinggi Harus Dikelola Orang Jujur

Kompas.com - 24/10/2023, 13:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan pengelolaan perguruan tinggi harus mengandalkan orang yang jujur. Karena, kepercayaan itu muncul dari perilaku yang bertendensi dengan kejujuran.

Demikian disampaikan Ramdhani saat memberikan arahan terkait Badan Layanan Umum (BLU), Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dan Kebijakan Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), seperti dikutip dari laman Kemenag, Senin (24/10/2023).

Baca juga: Dosen Unnes Ini Lulus S3 dengan IPK 4,00

"Sama halnya dengan pengelolaan perguruan tinggi yang juga harus mengandalkan kepercayaan dari orang lain berbasis kejujuran akademik," kata dia.

Ramdhani menyampaikan nilai kedisiplinan. Menurut dia, seseorang dinyatakan berintegritas ketika dirinya mampu melakukan manajemen aktivitas yang baik.

"Sebab waktu tidak pernah menyelesaikan apapun. Yang kita lakukan ditengah waktu itu yang akan menyelesaikan berbagai persoalan," jelas dia.

Nilai profesionalitas sebagai pilar kedua dalam budaya kerja Kemenag juga menjadi hal penting yang disampaikan.

Profesional, sebut dia, dapat diartikan melakukan sesuatu sesuai dengan keahlian.

"Ciri orang profesional adalah orang yang selalu bekerja pada kemampuan yang relevan dengan pekerjaannya," tutur dia.

Baca juga: Kemendikbud Khawatir dengan Kasus Mahasiswa Bunuh Diri

Terkait persiapan UINSA menuju PTN-BH, Ramdhani mengingatkan agar kampus senantiasa melakukan perencanaan dengan baik dan matang.

Prinsip "do your write and write what you do" menjadi modal agar pengelolaan perguruan tinggi dapat berjalan sesuai rule.

Baca juga: Marak Mahasiswa Bunuh Diri, Kemendikbud Minta Kampus Lakukan Ini

"Hari ini kita perlu soliditas bersama, satu komando, dan membentuk frekuensi yang sama. Sebab team adalah akronim dari together everyone achieve more," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com