Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Mahasiswa Bunuh Diri, Kemendikbud Minta Kampus Lakukan Ini

Kompas.com - 17/10/2023, 15:58 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kasus mahasiswa bunuh diri marak terjadi belakangan ini, seperti yang terjadi di Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).

Mahasiswa asal Unnes berinisial NJW (20) bunuh diri lompat dari Mall Paragon Semarang. Sedangkan mahasiswa Udinus berinisial EN bunuh diri di kosannya.

Baca juga: Kemendikbud Khawatir dengan Kasus Mahasiswa Bunuh Diri

Banyaknya kejadian bunuh diri di kampus, membuat Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbud Ristek Prof. Nizam buka suara.

Untuk mencegah mahasiswa bunuh diri, Prof. Nizam meminta perguruan tinggi harus menghadirkan kampus yang Sehat, Aman, dan Nyaman (SAN).

"Jadi harus Kampus SAN, yaitu sehat jasmani, sehat rohani, sehat psikologi, sehat emosional, sehat finansial, sehat sosial, itu penting dilakukan kampus," ucap Prof. Nizam usai acara "Peluncuran Program Dana Padanan 2024" di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Semua itu, kata dia, tidak mahal harganya, apabila dilakukan secara bersama-sama. Karena memiliki tujuan agar tidak ada lagi kejadian yang tidak diinginkan.

"Seperti sehat psikologi, kalau di kampus itu suasananya harus saling sapa, saling ramah, dan saling peduli. Peduli itu salah satunya yang penting (untuk mencegah hal itu)," jelas Prof. Nizam.

"Jadi, itu yang kita arahkan untuk kampus, semua kampus di Indonesia," tambah dia.

Baca juga: Kisah Nyoman, Lulusan Cumlaude ITB yang Lolos Beasiswa LPDP ke MIT

Di Kemendikbud, sudah ada peraturan yang mencegah perilaku kekerasan maupun bullying, yaitu Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Permendikbudristek PPKSP ditetapkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim pada 3 Agustus 2023.

Terdapat 79 pasal di dalamnya terkait penjelasan dan penanganan kasus kekerasan di lingkungan sekolah.

Kekerasan yang dimaksud mulai dari kekerasan seksual, perundungan atau bullying, diskriminasi hingga intoleransi. Kekerasan itu bisa dalam daring, psikis maupun lainnya.

Baca juga: Kemendikbud Minta Kampus Jadi Tempat Netral Saat Pemilu

"Jadi itu sangat penting. Itu bisa jadikan kampus nyaman dan enak. Hidup secara seimbang, hidup sederhana, pola hidup sehat dengan olahraga itu penting. Itu yang harus disadari kita semua, bukan hanya mahasiswa (jangan sampai terjadi lagi mahasiswa bunuh diri)," tutup dia.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia berikut ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com