Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog UGM: Media Massa Berperan Penting Mencegah Bunuh Diri

Kompas.com - 20/10/2023, 09:13 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Manajer Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM, Nurul Kusuma Hidayati menyebutkan media massa memiliki peran strategis dalam memengaruhi persepsi masyarakat terkait bunuh diri.

Narasi berita yang disampaikan bisa menjadi alat advokasi, tetapi juga bisa berdampak negatif.

"Apakah itu pengaruh positif atau negatif tergantung bagaimana jurnalisme itu dilakukan," kata dia dikutip dari laman UGM, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Kisah Nyoman, Lulusan Cumlaude ITB yang Lolos Beasiswa LPDP ke MIT

Nurul menyebutkan, paparan kasus bunuh diri atau perilaku bunuh diri bisa berasal dari mana saja, mulai dari lingkungan keluarga, pertemanan sebaya hingga tayangan media.

Paparan tersebut berpotensi meningkatkan kasus bunuh diri dan perilaku bunuh diri. Demikian halnya penyampaian informasi melalui berita di media jika tidak disampaikan dengan baik dapat memicu terjadinya copycat suicide.

"Pemberitaan bunuh diri di media ini berpotensi meningkatkan terjadinya copycat suicide atau tindakan bunuh diri yang dilatarbelakangi meniru kasus bunuh diri sebelumnya," jelas dia.

Karenanya, dia menyampaikan dalam pemberitaan seharusnya media mempertimbangkan berita yang diterbitkan apakah akan memperkuat atau justru melawan stigma.

Selain itu juga penting dalam pemilihan bahasa karena cara penggambaran seseorang atau gangguan akan memengaruhi persepsi orang terhadap hal-hal tersebut.

Lalu, meminta persetujuan narasumber dan memperhatikan dampak jangka panjang terhadap artikel yang diterbitkan.

"Wartawan akan melanjutkan hidup seperti biasa setelah artikel terbit. Namun, orang-orang yang jadi sorotan di dalamnya akan terus terhubung dengannya dalam jangka waktu yang panjang," ungkap dia.

Nurul menambahkan, isu lain yang perlu diperhatikan insan media saat penulisan berita terkait bunuh diri dan kesehatan mental adalah mempertimbangkan soal trauma.

Apakah proses pelaporan baik wawancara atau foto akan membuat seseorang mengalami trauma kembali yang pernah terjadi.

Baca juga: Marak Mahasiswa Bunuh Diri, Kemendikbud Minta Kampus Lakukan Ini

Lanjut nurul menyampaikan bahwa dampak pelaporan bunuh diri tidak terbatas pada efek yang merugikan.

Sebaliknya, liputan tentang cara mengatasi situasi sulit, seperti yang dicakup dalam berita tentang ideasi bunuh diri bisa memiliki efek protektif.

"Penyampaian berita tentang bunuh diri oleh media juga bisa memiliki efek protektif, seperti bagaimana deteksi dini bunuh diri, bagaimana saat menghadapi situasi sulit dan lainnya," tegas Nurul.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com