Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Literasi Penting Dilakukan agar Siswa Berpikir Kritis

Kompas.com - 20/10/2023, 18:06 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati mengatakan, kemampuan literasi penting bagi murid di lingkungan sekolah dan masyarakat adalah dasar pengetahuan, pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

"Selain itu, literasi juga bisa menjadi bekal bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan persaingan pada era globalisasi dan teknologi," kata dia dalam acara "Gerakan Buku Bacaan Bermutu" di Gedung Kemendikbud, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Kerek Literasi, Kemendikbud dan Tanoto Foundation Sebar 76.752 Buku

Merujuk data Rapor Pendidikan Indonesia 2023, sebanyak 61,53 persen murid sekolah dasar (SD/MI/Sederajat), 59 persen murid sekolah menengah pertama (SMP/MTS/Sederajat), dan 49,26 persen murid sekolah menengah atas (SMA/MA/Sederajat) yang memiliki kompetensi literasi di atas standar minimum.

Artinya, masih terdapat murid di Indonesia yang masih perlu ditingkatkan kompetensi literasinya.

Ari menyatakan, selain buku bacaan bermutu, pelatihan guru terstruktur juga dapat meningkatkan kemampuan literasi murid dalam jangka waktu tiga tahun.

Berdasarkan hasil evaluasi dampak Program PINTAR Tanoto Foundation dan SMERU Institute di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menunjukkan satuan pendidikan yang mendapat pelatihan guru terstruktur selama 3 tahun memiliki kemampuan membaca 9,6 persen lebih tinggi dan kemampuan menulis 5,3 persen lebih tinggi.

Lalu, kemampuan matematika 7,5 persen lebih tinggi dan kemampuan sains 5,4 lebih tinggi dibanding sekolah yang tidak mendapatkan pelatihan tersebut.

Baca juga: Kemendikbud: 112.000 Mahasiswa Telah Ikut Program Kampus Mengajar

Kemendikbud berupaya meningkatkan literasi siswa

Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril mengatakan, Kemendikbud telah dan terus melakukan beragam upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi murid.

Tahun 2022, sebut dia, Kemendikbud menyediakan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu disertai pelatihan dan pendampingan untuk lebih dari 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia.

"Ini adalah program pengiriman buku dengan jumlah buku dan jumlah penerima yang terbesar sepanjang sejarah Kemendikbud Ristek," ungkap Iwan.

Dia menambahkan, Gerakan Buku Bacaan Bermutu didasarkan pada prinsip kerja dan komitmen bersama untuk menyediakan buku bermutu dan program pelatihan guru.

Tujuannya adalah mencapai peningkatan literasi yang berkelanjutan.

Baca juga: PTKI Diminta Literasi Digital Jadi Mata Kuliah Wajib

"Melalui gerakan ini, Kemendikbud Ristek juga mengajak semua pihak untuk bergotong royong dalam bersama-sama meningkatkan literasi di Indonesia," pungkas Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com