Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerek Literasi, Kemendikbud dan Tanoto Foundation Sebar 76.752 Buku

Kompas.com - 20/10/2023, 16:10 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bersama Tanoto Foundation meningkatkan literasi siswa dengan menyebar 76.752 buku ke 12 kabupaten yang ada di Indonesia.

Demikian disampaikan Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril dalam acara "Gerakan Buku Bacaan Bermutu" di Gedung Kemendikbud, Jumat (20/10/2023).

"Total ada 156 judul buku atau 76.752 buku yang disebar oleh Kemendikbudristek dan Tanoto Foundation di 12 kabupaten di Indonesia yakni Asahan, Karo, Kendal, Tegal, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Siak, dan Kampar," kata Iwan.

Baca juga: Kisah Nyoman, Lulusan Cumlaude ITB yang Lolos Beasiswa LPDP ke MIT

Melalui gerakan ini, sebut dia, Kemendikbud dan Tanoto Foundation ingin mengubah lanskap pendidikan dengan lebih memberdayakan murid melalui penyediaaan alat pembelajaran sebagai bekal kesuksesan mereka.

"Kami di Kemendikbud Ristek percaya, bahwa pemerataan akses terhadap buku dan pelatihan guru, merupakan dua aspek kunci yang dapat berkontribusi pada peningkatan kompetensi literasi," ucap dia.

"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Tanoto Foundation, yang telah bersedia bergotong royong bersama Kemendikbudristek, untuk mendukung peningkatan literasi Indonesia melalui Gerakan Buku Bacaan Bermutu," tambah dia.

Kepala Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati mengatakan, Tanoto Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan literasi anak-anak Indonesia. "

Dia berharap semua anak Indonesia mampu memahami bacaan dengan baik. Semoga partisipasi ini bisa memperkuat usaha pemerintah untuk menyediakan buku yang menarik minat baca anak.

"Apresiasi setinggi-tingginya untuk Kemendikbud Ristek yang menginisiasi gotong royong demi peningkatan literasi Indonesia," ucap Ari.

Lanskap literasi Indonesia

Ari mengaku, kemampuan literasi penting bagi murid di lingkungan sekolah dan masyarakat adalah dasar pengetahuan, pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

Selain itu, literasi juga bisa menjadi bekal bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan persaingan pada era globalisasi dan teknologi.

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Merujuk data Rapor Pendidikan Indonesia tahun 2023, sebanyak 61,53 persen murid sekolah dasar (SD/MI/Sederajat), 59 persen murid sekolah menengah pertama (SMP/MTS/Sederajat), dan 49,26 persen murid sekolah menengah atas (SMA/MA/Sederajat) yang memiliki kompetensi literasi di atas standar minimum.

Artinya, masih terdapat murid di Indonesia yang masih perlu ditingkatkan kompetensi literasinya.

Iwan menambahkan, Kemendikbud telah dan terus melakukan beragam upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi murid.

Tahun 2022, Kemendikbud Ristek menyediakan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu disertai pelatihan dan pendampingan untuk lebih dari 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia.

Baca juga: Cerita Adri, Lulus S2 di Unair pada Usia 54 Tahun dengan IPK 3,86

"Ini adalah program pengiriman buku dengan jumlah buku dan jumlah penerima yang terbesar sepanjang sejarah Kemendikbud Ristek," jelas Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com