Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dhani Dokter Gigi Disabilitas Lulusan Unpad, Lolos Beasiswa LPDP

Kompas.com - 20/10/2023, 14:44 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

Saat itu ia mengambil Jurusan Kedokteran Umum. Tetapi masih ditolak. Banyak kampus yang mensyaratkan mahasiswanya tidak boleh tuna daksa.

Sampai akhirnya ia mencoba daftar Unpad. Untungnya, Unpad tak mempermasalahkan tuna daksa untuk mengenyam pendidikan dokter gigi.

Ia bercerita sempat dipanggil dekan Unpad. Ia diberi tahu bahwa menyelesaikan studi kedokteran dengan status tunadaksa bukanlah hal yang mudah.

Kakak tingkatnya yang tuna daksa menggunakan kursi roda ada yang menyerah dengan tak bisa menyelesaikan studi. Hal itu justru menambah lecutan pada diri Dhani agar kampus tak perlu mengkhawatirkan kemampuannya untuk merampungkan pendidikan dokter gigi.

Dhani yang berjalan dengan tongkat ini berhasil menyelesaikan studi dan mendapat gelar spesialis dokter gigi pada 2018. Ia kemudian bekerja di klinik dokter gigi dan di Puskesmas di Gorontalo, Sulawesi Utara. Di saat itulah Dhani juga mulai menggunakan kaki palsu atau prostesis untuk lebih mempermudah aktivitasnya.

Baca juga: 4 Tips agar Lancar Presentasi, Mahasiswa Bisa Coba

Dhani lolos beasiswa LPDP ke Jerman

Dhani ingin kuliah lagi ke Jerman. Ia akhirnya mencoba beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP. Dhani menyasar Humboldt Universitaet di Berlin, Jerman dan mengambil International Health.

"Awalnya kampus saya tidak ada dalam list LPDP Jerman, tetapi karena saya (jalur) afirmasi dan di afirmasi ada nama Humboldt Universitaet dan saya melamar disitu," ungkap Dhani.

Lewat jalur afirmasi beasiswa LPDP jalan Dhani terbuka meraih impiannya kembali ke Jerman. "Proses sangat dimudahkan oleh LPDP dari segi aksesibilitas fisik," tambahnya.

Singkatnya, Dhani mendapat beasiswa LPDP dan mulai berkuliah di Jerman pada 2020 dan berhasil meraih gelar Master of Science in International Health dua tahun setelahnya.

Pulang ke Indonesia, Dhani mengikuti karier ayahnya yaitu sebagai abdi negara atau PNS. Dhani hingga saat ini tercatat bekerja di Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Perjalanan Dhani dapat menjadi salah satu contoh inspiratif sekaligus motivasi terutama bagi para penyandang disabilitas. Bahwa keterbatasan fisik tak selalu membatasi semangat dan cita-cita untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Cara Membuat Judul Skripsi yang Tepat

“Pesan saya untuk teman-teman penyandang disabilitas yang ada di seluruh Indonesia, baik yang sudah dewasa maupun yang saat ini masih usia anak-anak, saya berpesan bahwa di dunia ini banyak sekali kesempatan kita untuk berprestasi, melakukan ibadah, beramal, berkreasi, berprestasi membanggakan orang tua membanggakan keluarga membanggakan negara,” tutur penerima beasiswa LPDP angkatan PK-147 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com