BICARA kualitas manusia, Indonesia berada di peringkat 96 dari 173 negara menurut Human Capital Index (HCI) Bank Dunia tahun 2020 dengan angka 0,54. Secara garis besar, HCI mengukur indikator pendidikan dan kesehatan.
Data lain dari IMD tahun 2022 mengungkapkan kualitas talenta Indonesia berada di peringkat ke-51 dari 63 negara.
Data ini sebagian menjawab mengapa kita masih belum sepenuhnya bergantung kepada SDM lokal dan masih bergantung ke pihak asing. Ini menjadi wake-up call akan keharusan meningkatkan human capital Indonesia.
Kemajuan negara dilihat dari seberapa berkualitasnya human capital. Terlebih, Indonesia akan mencapai bonus demografi dalam beberapa tahun kedepan. Akan jadi beban besar apabila tidak bisa kita berdayakan.
Oleh karena itu, pemimpin saat ini perlu memiliki pola pikir bagaimana mengembangkan human capital, khususnya tenaga mudanya semaksimal mungkin.
Ia punya peran penting dalam membuat kebijakan strategis terkait apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan human capital kita.
Menurut Hitt & Ireland (2002), pemimpin berperan dalam mengelola human capital-nya, termasuk bagaimana ia memanfaatkan dan mengeksplorasi keunggulan kompetitif organisasinya pada masa depan.
Kepemimpinan Modal Manusia (human capital leadership) untuk anak muda dilihat sebagai upaya yang difokuskan pada memahami kapasitas, mengembangkan keterampilan, dan mengelola potensi manusia muda Indonesia dalam konteks organisasi, komunitas, atau masyarakat secara umum.
Ini mencakup strategi kepemimpinan yang dirancang untuk membantu generasi muda tumbuh dan berkontribusi secara maksimal pada keberhasilan pribadi mereka dan kemajuan sosial.
Konsep Kepemimpinan Modal Manusia untuk anak muda menguatkan pemahaman bahwa generasi muda adalah aset berharga bagi perkembangan masa depan masyarakat dan organisasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.