Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kartika, Anak Tukang Bubur yang Kuliah Gratis di Kedokteran Unair

Kompas.com - 18/08/2023, 09:20 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski memiliki keterbatasan finansial, Kartika Devina Putri tidak memupuskan cita-citanya menjadi seorang dokter.

Anak tukang bubur kacang hijau asal Palembang itu berhasil lolos Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) melalui jalur SNBP atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi.

“Dokter itu cita-cita aku sejak lahir, tapi aku sadar dengan finansial keluarga rasanya tidak yakin. Makanya aku belajar lebih keras sampai mendarah daging setiap hari,” tutur Kartika dilansir dari keterangan resmi Unair.

Baca juga: Cerita Azzara Lulus dari UB IPK 3,97 dan Diterima 2 Perusahaan Jepang

Pekerjaan sang ayah berjualan bubur kacang hijau dari pagi hingga petang  justru menjadi pemicu semangat Kartika untuk mengubah nasib keluarga. Meski, tak sedikit orang yang sempat mengecilkan semangatnya dengan mengatakan bahwa kuliah kedokteran memerlukan biaya yang mahal.

“Banyak yang bilang kalau meskipun dengan beasiswa tidak akan mungkin bisa. Tapi aku tidak akan menyerah, kalau perlu aku kuliah sambil usaha sampai pendidikanku selesai,” ujarnya.

Sekolah hingga kuliah gratis berkat ketekunan belajar

Meskipun dengan keterbatasan ekonomi, pendidikan selalu ditanamkan untuk menjadi investasi terpenting dalam keluarga Kartika.

Hal itu yang membuatnya menjadi siswa berprestasi dan tidak pernah membayar biaya sekolah sejak SD sampai kuliah. Kartika juga selalu mendapat juara satu paralel di sekolah.

Baca juga: Kisah Aira Dapat 5 Beasiswa, Diterima S2 di 3 PTN dan 2 Kampus Taiwan

Ia berhasil kuliah tanpa biaya atau gratis karena mendaftar beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP Kuliah.

“Meskipun ayah saya hanya lulusan STM, tapi beliau selalu menekankan bahwa pendidikan adalah investasi yang panjang,” terangnya.

Tak hanya menjadi siswa berprestasi, Kartika juga aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi.

Pihaknya menjadi ketua Majelis Perwakilan Kelas atau MPK provinsi, Green Generation, Gen Smart Indonesia dan beberapa organisasi lain. Meski begitu tidak menjadi kendala baginya untuk mengukir prestasi di kancah internasional.

“Alhamdulillah Kartika juga ikut beberapa lomba dan salah satunya mendapat best team speaker harvest education by Asia Education dari Melbourne University,” ucapnya.

Kartika juga menyusun strategi dan mengelola peluang saat pendaftaran SNBP.

Pihaknya selalu mengikuti sharing session, dan mencari tahu seluk beluk penilaian seleksi Unair. Hal itu mengantarnya meraih mimpinya.

“Ke depan mimpi saya menjadi mahasiswa berprestasi, saya akan memanfaatkan setiap kesempatan pun pertukaran pelajar ke luar negeri untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat di Unair,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com