Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem Optimistis Target 1 Juta Guru PPPK Bakal Tercapai

Kompas.com - 17/08/2023, 13:28 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kemerdekaan ke-78 Indonesia, yang menjadi simbol gotong royong bangsa, dimaknai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim sebagai komitmen Kemendikbud untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru.

Melalui seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK), Nadiem mengatakan siap mencetak satu juga guru.

Dengan jumlah yang terus meningkat, ia optimistis akan mencapai target satu juta guru yang diangkat sebagai ASN PPPK.

Baca juga: P2G Suarakan Nasib Guru PPPK DKI: Belum Dapat SK, Penempatan Tidak Sesuai

“Berkat gotong royong ini, kita berhasil mencetak rekor dengan merekrut 544 ribu guru ASN PPPK dan jumlah ini akan terus meningkat sampai mencapai target satu juta guru yang diangkat sebagai ASN PPPK," kata Menteri Nadiem dalam pidato sambutan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, di Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senayan, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Karena itu, program seleksi guru ASN PPPK juga terus diselenggarakan dengan melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.

Capaian Merdeka Belajar bagi pelajar

Nadiem mengatakan, dari semangat perjuangan akan memunculkan kolaborasi yang dibalut dengan semangat gotong royong. Sehingga dapat menghadirkan transformasi di dunia pendidikan Indonesia yang telah melahirkan banyak perubahan besar.

“Dari para pendahulu bangsa kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan secara bergotong royong. Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong dalam mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia,” tuturnya. 

Baca juga: Mau Daftar Akpol, Cek Minimal Nilai Ijazah, Rapor dan TOEFL

Karena itu, Nadiem mengimbau para pendidik dan orangtua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak-anak tidak terbatas pada membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi, serta pengamalan karakter nilai-nilai Pancasila dalam keseharian siswa.

Nadiem juga menyebut implementasi dari Kurikulum Merdeka, kini guru dan siswa di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia telah merasakan keleluasaan dalam belajar mengajar.

“Adanya gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di mana anak-anak mendapatkan kemerdekaan lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasionalnya,” ucap Menteri Nadiem.

Kemudian didukung Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP), kini semua warga sekolah dapat belajar, berkarya, dan bekerja dengan aman dan nyaman.

Baca juga: Daripada Hapus PPDB Zonasi, FSGI: Harusnya Pemda Bangun Sekolah Negeri

“Gotong royong semua pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, warga satuan pendidikan, sampai keluarga menjadi kunci dari penghapusan segala bentuk kekerasan pada ekosistem pendidikan,” jelasnya.

Pada jenjang perguruan tinggi, ia mengatakan, ada berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah berhasil mengubah hidup lebih dari 760 ribu mahasiswa.

Menurut Nadiem, kesempatan belajar di luar kampus baik di industri, sekolah, maupun masyarakat, memberi pengalaman yang sangat berharga bagi generasi muda guna berkontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara di masa mendatang.

“Mari kita lanjutkan semangat gotong royong para pendahulu kita untuk bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com