Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Imam Farisi
Dosen

Dosen FKIP Universitas Terbuka

Memahami Seluk-Beluk Jurnal "Discontinued" Versi Scopus

Kompas.com - 07/07/2023, 09:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Termasuk dalam kategori jurnal ini adalah jurnal palsu (fake journal) atau jurnal bajakan (hijacked journal) yang membajak (dummy/fake/clone) jurnal asli yang terpercaya dan bereputasi.

Jurnal palsu/bajakan ini juga diterbitkan secara online melalui situs-situs palsu (counterfeit website). Beall mencatat sebanyak 1.511 jurnal sebagai jurnal predator.

Dalam sejumlah kasus, jurnal yang dibajak umumnya adalah jurnal yang hanya menerbitkan artikel dalam bentuk cetak; tidak memiliki situs; dan banyak diminati atau menjadi target dari banyak dosen/peneliti.

Publikasi bermasalah ini merupakan “the dark side of publishing”, sebagai dampak dari eksplosi model publikasi akses terbuka (open-access publishing) dan meningkatnya jurnal dan penerbit yang reputasinya dipertanyakan (Butler, 2013; You dkk., 2022).

Eksplosi jurnal-jurnal bermasalah ini mulai terjadi dan berkembang pada periode 2003—2016 (Eykens dkk., 2019).

“Unknown publication” digunakan oleh SINTA (Science and Technology Index), sistem indeksasi yang dikembangkan oleh Kemdikbudristek.

Istilah ini seperti halnya “discontinued publication” digunakan untuk publikasi ilmiah (khususnya jurnal) yang tidak lagi terindeks, dibatalkan/dihentikan indeksasinya karena penerbit tidak mengajukan akreditasi ulang setelah masa berlaku pengakuan akreditasinya berakhir.

Hasil pelacakan mbah Google menggunakan kata-kata kunci “unknown journal, sinta” sebanyak 751.000 artikel teridentifikasi sebagai artikel yang dilabeli “accred: Unknown” versi SINTA.

“Discontinued publication” digunakan oleh SCOPUS untuk publikasi ilmiah (jurnal, prosiding, buku) yang tidak lagi terindeks, dibatalkan/dihentikan indeksasinya.

Sebuah publikasi ilmiah yang sudah dinyatakan “discontinued” baru dilakukan evaluasi ulang setelah lima tahun, terhitung sejak keputusan discontinued ditetapkan (Scopus, 2023).

Data SCOPUS Mei 2023, total publikasi ilmiah yang diindeks berjumlah 44.622 publikasi, terdiri dari 42.115 (94,4 persen) jurnal, 1.934 (4,3 persen) buku, dan 573 (1,3 persen) prosiding. Tidak termasuk 809 publikasi yang baru diterima Mei 2023 dan belum diindeks.

Dari total jumlah tersebut, 785 publikasi dinyatakan sebagai jurnal “discontinued” atau bertambah 17 publikasi dari data yang dirilis Januari 2023 (768 publikasi). Publikasi yang dinyatakan discontinued terdiri dari 746 jurnal; 3 buku; dan 7 prosiding.

Mengapa discontinued?

Kriteria apa dan mengapa publikasi ilmiah dinyatakan “discontinued” atau tidak, ditetapkan melalui program re-evaluasi berkelanjutan oleh Dewan Penasihat dan Seleksi Konten SCOPUS (the Scopus Content Selection and Advisory Board/CSAB).

Dewan ini dibentuk 2010 dan terdiri dari sekelompok ilmuwan, peneliti, dan pustakawan internasional yang mewakili berbagai disiplin ilmu utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com