Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Antonius Ferry Timur
Konsultan

Konsultan dan pemerhati pendidikan dasar, Direktur Yayasan Abisatya Yogyakarta

Sekolah Penggerak dan Pendidikan Karakter

Kompas.com - 28/05/2023, 15:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBAGAI orangtua, tentu ada sekolah impian untuk menunjang pendidikan anak-anaknya. Sekolah Penggerak yang merupakan sekolah implementor Kurikulum Merdeka adalah salah satu sekolah impian orangtua.

Menurut Nunung Nurhayati, Kepala SDN Sumberagung Bantul, setelah menjadi Sekolah Penggerak Angkatan 2 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, para guru di sekolahnya menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa.

Siswa difasilitasi guru untuk menemukan dan menumbuhkan potensi dirinya serta mengembangkan kemampuan dirinya secara optimal dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di sekitar sekolah.

Marciana Sarwi, Kepala SD Kanisius Kintelan 1 Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa melalui Kurikulum Merdeka anak-anak dibentuk karakternya menjadi anak-anak kreatif, memiliki nalar kritis, berani solider dan bersikap inklusif bagi sesama rekannya di kelas.

Hal senada juga disampaikan M. Muadin, Kepala Intis School Kota Yogyakarta. Kurikulum Merdeka menciptakan sekolahnya menjadi sekolah yang mengembangkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui berbagai kegiatan keagamaan, serta mengembangkan budaya sekolah yang aman dan nyaman untuk semua siswa.

SD Intis School membuat protokol perlindungan anak yang disepakati oleh seluruh insan sekolah untuk mencegah berbagai tindak kekerasan dan bullying.

Ungkapan-ungkapan para kepala sekolah peserta Program Sekolah Penggerak (PSP) tersebut disampaikan dalam Forum Pemangku Kepentingan Daerah (FPKD) yang diselenggarakan BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) DIY.

Dalam Forum ini hadir Bupati, Ketua Komisi D DPRD, Kepala Bappeda, dan Kepala Dinas Pendidikan setempat sebagai stakeholders dari Kemendikbudristek dalam pelaksanaan Program Sekolah Penggerak.

Sekolah penggerak impian Kurikulum Merdeka

Sekolah Penggerak adalah sekolah impian yang diproyeksikan Kurikulum Merdeka. Sekolah Penggerak berfungsi sebagai katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Hal ini diawali dengan menyiapkan kepala sekolah dan guru yang unggul dan mampu menjadikan lulusan sekolah penggerak memiliki karakter beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, mandiri, bergotong-royong, berkhebinekaan global, bernalar kritis dan kreatif.

Berdasarkan berbagai hasil riset, sekolah yang mengedepankan pendidikan karakter, merupakan sekolah yang paling banyak diimpikan oleh orangtua. Sekolah Penggerak pun hadir memberikan pendidikan karakter untuk para peserta didiknya.

Menurut Dr. Thomas Lickona, Ph. D, penulis buku Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility, karakter memiliki definisi melakukan hal yang benar ketika tidak ada orang yang melihatnya (2007).

Hal inilah yang menjadi acuan hasil dari Pendidikan anak di sekolah. Buat apa anak memiliki prestasi akademik yang luar biasa, namun memiliki karakter buruk?

Di Sekolah Penggerak anak didorong selain memiliki karakter yang baik juga unggul dalam penguasaan literasi dan numerasi.

Ekosistem belajar yang positip

Bagaimana menguatkan literasi, numerasi dan karakter? Tentu membutuhkan tanah tumbuh untuk menyemai anak-anak dalam lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com