Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UMM Inovasi Pakan Koi, Harga Jadi Terjangkau

Kompas.com - 23/05/2023, 17:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu jenis ikan hias air tawar yang populer di masyarakat ialah ikan koi. Maka tak heran jika harga ikan tersebut juga mahal.

Karena mahal, tentu harga pakannya juga ikut mahal. Ini lantaran biaya untuk pakan induk produksi impor dapat mencapai Rp 250.000 perkilogram dan pakan pembesaran koi mencapai Rp 50.000 perkilogram.

Terkait hal itu, tim dosen Program Studi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan inovasi dengan memproduksi pakan ikan koi mandiri berbasis bahan baku lokal.

Dengan harapan nantinya harga pakan ikan koi bisa lebih terjangkau lagi. Meski demikian kandungan nutrisinya juga tetap baik.

Baca juga: Dosen UMM: Begini Cara Olah Mi Instan agar Tak Berbahaya bagi Tubuh

Menurut salah satu anggota tim, Ganjar Adhywirawan, S.Pi. MP., bahan baku lokal yang dibuat tak hanya berbiaya lebih terjangkau, namun memiliki kandungan nutrisi yang baik dan sesuai kebutuhan ikan koi.

Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah tepung ikan, tepung magot, tepung bekatul, tepung cacing dan spirulina.

"Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari inovasi ini, terutama dari aspek pengadaan pakan. Biaya pakan bisa ditekan serta ketersediaan pakan selama proses budidaya dapat terpenuhi. Apalagi bahan baku lokal sangat melimpah," terang Ganjar dikutip dari laman UMM, Selasa (23/5/2023).

Ia menjelaskan untuk pembuatan pakan tersebut diawali dengan melakukan penentuan bahan baku lokal.

Kemudian penyusunan formulasi pakan yang dilanjutkan proses produksi menggunakan mesin pencetak pakan koi. Lalu melewati proses pengeringan dan terakhir pengemasan.

Baca juga: Dosen UMM: Penghapusan Calistung Masuk SD Jadi Hal yang Baik

"Rencananya pakan ikan koi ini akan diproduksi massal pada September usai melalui uji coba terlebih dahulu pada Juli mendatang," imbuh dia.

Ternyata, inovasi pakan koi ini dimulai sejak 2022 lalu dan direalisasikan pada 2023 melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam bentuk kerjasama.

Yakni kolaborasi antara Prodi Akuakultur dengan UMM dan mitra dunia usaha dunia industri (DUDI), CV. Indokoi Malang.

Ganjar menambahkan, untuk pengembangan pakan tersebut juga karena adanya Center of Excellence Koi yang didirikan oleh prodi akuakultur.

Pakan ikan ini juga menjadi bukti bahwa CoE mampu memberikan inovasi dan terobosan baru untuk membantu para peternak koi. Jadi tidak hanya mencetak sumber daya manusia yang mumpuni, tapi juga menebar manfaat ke sesama.

Adapun inovasi ini merupakan hasil riset awal dari Dr. Hany Handajani, S.Pi., M.Si., bersama tim dosen Program Studi Akuakultur.

Keefektifan penggunaan bahan lokal tersebut diharapkan memberi keuntungan lebih besar pada budidaya ikan koi. Sehingga tidak perlu mengkhawatirkan pengeluaran yang tinggi.

Baca juga: Dosen UMM: Harusnya Seperti Ini Perbaikan Jalan yang Tepat

Karena selain biaya produksi yang terjangkau, harga jual juga murah. Itu lantaran memakai bahan lokal, bukan impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com