Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2023, 08:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim meminta kepada sekolah untuk menghapus tes baca, tulis dan hitung atau calistung.

Tentu, calistung dihapus dari proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD. Sehingga tidak membebani anak maupun orangtua/wali yang ingin memasukkan anaknya ke sekolah dasar.

Karena tahun ajaran baru sebentar lagi tiba, tentu proses PPDB juga akan digelar untuk jenjang SD.

Terkait hal itu, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dyah Worowirastri Ekowati S.Pd., M.Pd., memberikan tanggapan.

Baca juga: Dosen Fikes UMM: Nasi Dimasak Magic Com Tidak Bahaya

Ia menilai, penghapusan calistung pada calon siswa SD kelas 1 merupakan hal yang baik. Hal itu mengingat hakikat sekolah adalah tempat bermain yang berasal dari bahasa Yunani, “skhole”, yang memiliki arti waktu senggang untuk bersenang senang.

Menurutnya, jika tes calistung dijadikan salah satu seleksi masuk sekolah dasar, tentu akan memberikan batasan pada calon siswa untuk mahir dan pintar dalam bidangnya.

"Ini juga berpotensi membebani anak yang sebenarnya memiliki potensi dan keahlian di bidang lain," ujar Dyah dikutip dari laman UMM, Kamis (11/5/2023).

"Selain itu, dapat menggeser fitrah anak di usia PAUD dan TK yang seharusnya datang ke sekolah untuk bermain dan bernenang-senang," imbuh dia.

Adapun pemberian materi calistung tidak perlu masuk kurikulum wajib, melainkan cukup di tataran aktivitas alamiyah. Calistung juga bukan sebuah tuntutan formal dan menjadi syarat naik atau tidak naik kelas.

Baca juga: Anak Ikut UTBK di UMM, Ortu Diajak Keliling Kampus Naik Mobil Golf

Akan tetapi, meninggalkan calistung juga bukan sesuatu yang tepat. Ini bahkan dapat menjadi berbahaya dan mengancam masa depan anak jika mereka sama sekali tidak dikenalkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com