KOMPAS.com - Di Indonesia, mi instan sangat populer dan jadi salah satu makanan yang digemari masyarakat. Tak hanya orang dewasa, tapi anak-anak juga banyak yang suka mi instan.
Hal itu karena selain mudah dalam mengolahnya, mi instan juga punya banyak varian rasa serta harga yang terjangkau.
Hanya saja, apakah mengonsumsi mi instan akan berdampak kurang baik bagi tubuh? Apakah bisa membahayakan diri?
Terkait hal itu, Dosen Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Devi Dwi Siskawardani, S.TP., M.Sc., memberikan penjelasannya.
Baca juga: Dosen UMM: Harusnya Seperti Ini Perbaikan Jalan yang Tepat
Menurut dia, ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat mengonsumsi mi instan. Apalagi jika sampai mengonsumsi terlalu banyak.
"Banyak orang Indonesia yang mengonsumsi mi instan dicampur dengan nasi. Padahal cara itu membahayakan kesehatan karena bahan baku mi instan tinggi akan karbohidrat dan gula," ujarnya dikutip dari laman UMM, Rabu (17/5/2023).
"Mengonsumsinya terlalu banyak akan meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, sakit kepala, gangguan hati, bahkan obesitas," imbuh dia.
Tak hanya itu saja, dalam bumbu mi instan juga mengandung monosodium glutamat (MSG) yang tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, tentunya akan menyebabkan penyakit pada tubuh.
Untuk itulah ia menyarankan agar masyarakat tidak menuang semua bumbunya. Hanya sebagian saja, kemudian menambahkan bumbu-bumbu alami.
Baca juga: Dosen UMM: Penghapusan Calistung Masuk SD Jadi Hal yang Baik
Bumbu alami itu bisa dengan bawang-bawangan. Kemudian bisa menambah sayuran serta daging agar dapat memenuhi kebutuhan gizi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.