KOMPAS.com - Ketua Pokja Pembelajaran, Ditjen GTK, Kemendikbud Ristek, Dr. Medira Ferayanti menerangkan, kecakapan memimpin (leadership) menjadi esensial bagi seorang kepala sekolah dalam membantu guru menghadapi setiap perubahan, contohnya dalam implementasi kurikulum merdeka.
"Sebagai pemimpin, kepala sekolah tidak bisa hanya menyuruh dan mengimbau, tapi harus memberi contoh (menjadi role model) yang baik. Apabila kepala sekolahnya semangat belajar, guru-guru yang lain pasti juga termotivasi untuk belajar dan mau mengikuti perubahan," kata dia dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).
Medira menambahkan, kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi guru dengan memperkuat komunitas belajar, baik di dalam sekolah, antarsekolah, maupun di Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Baca juga: Universitas Prasetiya Mulya Resmi Keluarkan Mario Dandy Satrio
"Kepala sekolah bisa menjadwalkan kegiatan komunitas belajar yang di dalam sekolah dulu secara rutin. Untuk komunitas belajar antarsekolah dan PMM bisa menjadi dukungan tambahan," jelas dia.
Quipper School Premium Manager, Riza Purnama mengatakan, sosialisasi implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan Quipper merupakan salah satu bentuk dukungan untuk kepala sekolah dalam menghadapi tantangan perubahan pendidikan saat ini.
"Kami sangat memahami bahwa menjadi kepala sekolah bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi di tengah dinamisnya dunia pendidikan. Melalui sosialisasi ini, Quipper ingin membekali kepala sekolah dengan pengetahuan praktik baik agar kepala sekolah dapat membangun kemandirian guru menghadapi perubahan," ungkap Riza.
Kondisi pandemi Covid-19 telah mendorong sejumlah inovasi dan transformasi pendidikan dilangsungkan dalam waktu yang relatif cepat.
Baca juga: Sosok Bagus, Lulus S3 pada Usia 26 Tahun dengan IPK 3,93
Sebut saja penggunaan teknologi yang intens dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kebijakan Kurikulum Merdeka.
Dalam situasi ini, guru, sebagai garda terdepan pendidikan dituntut adaptif dalam menyikapi setiap perubahan.
Namun, tak jarang juga didapati sejumlah guru di Indonesia yang masih belum memiliki kecakapan ini.
Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta, Dra. Rusmala Nainggolan memandang bahwa fixed mindset serta rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri menjadi penghambat utama guru beradaptasi dengan perubahan.
Baca juga: Ibu dan Anak Raih Gelar Doktor Bersama di UNS dengan IPK 3,93
"Dari pengalaman pribadi, saya masih menemui guru yang merasa dirinya tidak butuh dan tidak mampu lagi berubah. Akibatnya, guru berhenti belajar dan berhenti menciptakan inovasi pembelajaran dalam ruang kelas," tukas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.