KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat meminta pihak SMA dan SMK di wilayah Kota Kupang untuk mengubah jam masuk sekolah menjadi pukul 05.00 Wita.
Menurut Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), jika keputusan itu terjadi, maka berdampak buruk bagi anak-anak yang kurang istirahat tidur.
Baca juga: Serikat Guru Minta Pemprov NTT Batalkan Masuk Sekolah Pukul 05.00 Wita
Akhirnya, kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 Wita akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak, termasuk pada kesehatan dan kemampuan belajarnya.
"Usia anak menurut UU Perlindungan Anak adalah 0-18 tahun. Apalagi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, karena anak-anak SLB juga masuk pukul 05.00 Wita," ucap Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).
Apabila sang anak tidak cukup waktu tidurnya, sebut dia, ada dua fase yang sangat mungkin bisa terganggu.
Dalam jangka panjang, kesehatan tubuh dan pertumbuhan otaknya dapat terpengaruh. Ketika badan jadi mudah lelah, maka prestasi belajar anak akan jadi taruhannya.
Sebuah studi membuktikan bahwa anak-anak yang kurang jam tidurnya cenderung memiliki mood yang tidak stabil, mudah marah, sulit konsentrasi ketika melakukan sesuatu, dan mengalami penurunan kemampuan belajar ketika di sekolah.
"Tidak hanya untuk saat ini, kemampuan belajarnya bertahun-tahun ke depan juga bisa ikut terpengaruh," ucap Retno.
Retno menambahkan, penelitian yang dipublikasi di Journal Academic Pediatrics ini menunjukkan bahwa gangguan belajar, mengingat dan analisa pada anak usia sekolah dasar dapat disebabkan oleh kurangnya jam tidur saat anak masih berusia balita.
"Jadi, jangan pernah menyepelekan kecukupan tidur anak," sebut dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.