KOMPAS.com - Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 memiliki skema berbeda dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022.
Salah satu aturan baru yang perlu diketahui siswa adalah penilaian SNBP 2023 adalah menggunakan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran (mapel).
Hal ini diterapkan bukanlah tanpa alasan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menjelaskan alasan kenapa pada SNBP 2023 menggunakan nilai rata-rata seluruh mapel.
Baca juga: Besaran Biaya Kuliah ITS Jalur SNBP dan SNBT 2023, Mulai Rp 500.000
Melansir dari akun Instagram resmi Kemendikbud Ristek, Senin (30/1/2023) menerangkan aturan SNMPTN 2022 memisahkan calon mahasiswa berdasarkan jurusan di pendidikan menengah.
Selain itu pilihan program studi (prodi) dibatasi berdasarkan jurusan di pendidikan menengah.
Sehingga peserta didik tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan aspirasi bakatnya.
Hanya mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan dalam seleksi. Sehingga mata pelajaran lain dianggap tidak penting dan fokus pembelajaran tidak menyeluruh.
Sehingga pada skema baru, SNBP 2023 menggunakan nilai rata-rata seluruh mapel.
Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2023, Uang Saku Rp 12 Juta Per Bulan
Baca juga: 29 Prodi di USU Akreditasi Unggul dan A, Referensi SNBP 2023
Tujuan nilai rata-rata rapor seluruh mapel adalah agar siswa terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran secara menyeluruh.
Bagaimanapun, seluruh mata pelajaran penting untuk mendukung minat dan bakatmu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.