KOMPAS.com - Kini sudah memasuki tahun politik sampai pada pemilu 2024 mendatang. Karena itu, masyarakat harus melek dengan literasi digital.
Kenapa literasi digital penting? Hal ini tentu karena pengaruh luar biasa media sosial atau media digital di masyarakat yang mengharuskan masyarakat paham akan literasi.
Hal itulah yang mendorong Jaringan Pegiat Literasi Digital Indonesia (Japelidi) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya, kembali meluncurkan program Literasi Digital.
Program yang diluncurkan secara daring, Sabtu (28/1/2023) tersebut menyasar anak muda atau pemilih muda berusia 17-20 tahun di 10 kota di Indonesia.
Baca juga: Siswa Maluku Diberi Pelatihan Literasi Digital, agar Waspada Hoaks
Yakni Malang, Surabaya, Yogyakarta, Ambon, Denpasar, Makassar, Semarang, Medan, Padang, dan Kendari sepanjang 2023.
Adapun peluncuran program tersebut dibuka oleh Ni Made Ras Amanda G (Project Manager), Wouter Housen (Public Diplomacy Officer US Embassy Surabaya) dan Novi Kurnia (Koordinator Japelidi).
Menurut Ni Made, program literasi ini menjadi strategis karena tiga hal yaitu:
1. Tingginya penyebaran misinformasi di masa pemilu atau isu politik lainnya menjelang pemilu.
2. Anak muda berdasarkan data akan menempati ceruk terbesar pemilih pada pemilu 2024.
3. Apatisme dan keterlibatan politik anak muda yang rendah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.