Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pentingnya Penerapan Positive Parenting, Bantu Orangtua Didik Anak Jadi Lebih Baik

Kompas.com - 22/12/2022, 14:43 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Ketika anak melakukan kesalahan, kata dia, orangtua tidak boleh menggunakan kata “jangan” atau “tidak” serta lebih proaktif dengan menjelaskan kesalahannya.

Baca juga: Hati-hati, Pola Asuh yang Salah Bisa Akibatkan Anak Stunting

“Misalnya anak berlari-lari, orangtua tidak seharusnya mengatakan, ‘Jangan lari’, tetapi lebih menjelaskan, ‘Adik, hati-hati kalau berlari’,” terangnya.

Penerapan positive parenting di Rumah Anak SIGAP

Lebih lanjut, Ade mengatakan, layanan Rumah Anak SIGAP turut memberikan edukasi tentang pola pengasuhan yang baik.

Rumah Anak SIGAP memiliki kurikulum yang mengusung lima komponen, yakni kesehatan dan keselamatan ibu dan anak, pengasuhan responsif, nutrisi dan gizi anak dan ibu hamil, keamanan dan keselamatan, serta peluang belajar untuk anak.

Program ini merupakan bagian Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP) yang menjadi salah satu bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah.

Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik) yang terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

Baca juga: Pentingnya Pola Asuh Responsif bagi Anak, Orangtua Wajib Tahu

Ade mencontohkan, untuk komponen kesehatan dan keselamatan ibu dan anak, pihaknya memberikan pemahaman kepada orangtua tentang kesehatan anak yang perlu ditingkatkan, baik dari gizi, pertumbuhan, dan perkembangannya.

“Adapun pengasuhan responsif adalah bonding. Kami memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang kelekatan orangtua dan anak dalam kesehariannya, termasuk juga menstimulasi tumbuh kembang,” jelasnya.

Kemudian, Rumah Anak SIGAP juga memberikan pemahaman tentang keamanan bagi anak, seperti menghindarkan anak dari kontaminasi asap rokok atau polusi, hingga menerapkan indikator pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Kemudian ada juga keamanan untuk biologisnya, misalnya ‘sentuhan mana, nih, yang tidak boleh dilakukan orang lain kepada anak kecuali dirinya sendiri’. Itu kami beritahukan kepada orangtua,” jelasnya.

Rumah Anak SIGAP juga melayani interaksi kelompok dan individual. Untuk interaksi kelompok, Rumah Anak SIGAP menyediakan fasilitas Kelompok Bermain Bersama (KBB).

Baca juga: Waspada Pola Asuh Overparenting, Ketika Orangtua Terlalu Mengatur Anak

“Di sana kami sama-sama menstimulasi tumbuh kembang anak. Misalkan anak ingin bermain apa, fasilitator sudah menyiapkan jenis-jenis permainannya,” jelasnya.

Kemudian, ada juga interaksi kelompok tematik, yakni membagikan materi dan modul tentang tema-tema tertentu.

“Misalnya, tentang air susu ibu (ASI) eksklusif, kami mengumpulkan orangtua di layanan tematik lalu berbagi modul tentang ASI eksklusif. Di sana kami memberikan pemahaman dengan mengumpulkan orangtua untuk hadir ke kelas,” jelasnya.

Ade memaparkan, layanan yang diberikan Rumah Anak SIGAP adalah KBB, layanan tematik, konsultasi individu, hingga kunjungan rumah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com