KOMPAS.com - Hiperrealitas menjadi tantangan di era digitalisasi imbas membeludaknya informasi dari beragam platform digital.
Manakala informasi tersebut saling bertentangan, maka akan sulit untuk menarik kesimpulan tentang apa sebenarnya isi informasi yang ingin disampaikan dan berpotensi menjadi hiperrealitas.
Baca juga: 30 BUMN Buka 890 Lowongan Kerja untuk Lulusan Diploma, S1, dan S2
Dewan Penasehat Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Prof. Rudy Harjanto menjelaskan hiperrealitas bisa lahir dari melimpahnya informasi di media sosial (medsos).
Hiperealitas, kata dia, muncul lewat kemampuan menambahkan informasi pada informasi yang telah disampaikan orang lain dalam berbagai aplikasi.
"Para pengguna di aplikasi yang sama dapat melengkapi atau bahkan mengurangi konten yang bertentangan dengan pandangannya," ucap dia dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022).
Dia menyampaikan, kemampuan memberikan informasi tambahan ini membuka peluang bagi khalayak untuk mendapatkan dua sumber informasi.
Pertama, dikendalikan pemilik akun aplikasi. Kedua, yang di luar kendali pemilik akun aplikasi.
Perbedaan informasi ini berpotensi mengubah penilaian, daya tarik, dan kredibilitas konten yang disampaikan oleh pemilik akun aplikasi sosial.
Jika informasi ini saling bertentangan, kata dia, maka akan sulit untuk menarik kesimpulan tentang apa sebenarnya isi informasi yang ingin disampaikan dan berpotensi menjadi hiperrealitas.
"Hiperrealitas sering mempertentangkan simulasi dan representasi. Simulasi adalah simulacrum dalam pengertian khusus, bahwa sesuatu tidak menduplikasi sesuatu yang lain sebagai model rujukannya, akan tetapi menduplikasi diri sendiri," ucap pria yang juga jadi Dewan Pakar Aspikom ini.
Baca juga: 9 Jurusan D3 UI Punya Prospek Kerja Tinggi, Referensi SNPMB 2023
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.