Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Inovasi Kendaraan Listrik dari Pendidikan Vokasi Telah Berjalan dan Akan Terus Dikembangkan

Kompas.com - 07/12/2022, 07:30 WIB
A P Sari

Penulis

Kemudian ada Program Magister Terapan Program Studi Teknik Energi Terbarukan yang berdiri sejak 2016 di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Baca juga: Kolaborasi Unicharm dengan Kemendikbudristek, Ciptakan Budaya Hidup Sehat dan Bersih

Pembelajaran seperti ini mengasah keterampilan siswa dan mahasiswa vokasi dan meningkatkan kebekerjaan mereka.

Dalam hal pengembangan energi panas bumi, perguruan tinggi juga terlibat intensif mulai dari prospecting, planning, design, hingga pengoperasian.

Politeknik juga mengembangkan kerja sama dengan industri dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu (angin) dan surya untuk daerah terpencil dari Politeknik Negeri Malang (Polinema).

Selanjutnya, pompa air tanah solar wind system (SWS) kerja sama Politeknik Negeri Cilacap dengan PT Pertamina.

Ada juga kerja sama solar home system (SHS), PLTS off-grid, on-grid, dan hybrid antara Politeknik Negeri Ujung Pandang dengan PT PLN Nusantara Power melalui program Matching Fund Vokasi.

Baca juga: Berupa Hak Pakai, Sertifikat Tanah Candi Borobudur Diserahkan ke Kemendikbudristek

Penyiapan SDM kompeten bidang EV juga dilakukan pada tingkat SMK. Kontribusi SMK ini tidak lepas dari pengembangan konsentrasi keahlian yang terus disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan kekinian termasuk untuk mendukung kebutuhan industri EV.

Selain program keahlian otomotif, beberapa kompetensi keahlian yang relevan dengan bidang energi terbarukan juga terus dikembangkan, antara lain teknik energi biomassa, teknik energi surya hidro dan angin, serta teknik energi terbarukan dengan total 46 SMK dan 2.745 siswa.

Selain itu, kompetensi keahlian lainnya juga terus disiapkan untuk semakin relevan dengan kebutuhan industri energi terbarukan, seperti kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan otomotif yang saat ini kontennya diarahkan untuk juga mempelajari motor listrik.

Selain itu, pembelajaran di SMK dibarengi dengan inovasi elektrifikasi transportasi melalui teaching factory.

SMK Nasional Malang mengembangkan sepeda motor listrik bernama Cassa Trail dengan sistem project based learning yang melibatkan beberapa konsentrasi keahlian di SMK tersebut.

Baca juga: Tingkatkan SDM Ekosistem Keuangan, BNI Gandeng Kemendikbudristek

Proses pembuatan sepeda motor listrik dimulai dari pembuatan kerangka sepeda motor yang dibuat jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO).

Sedangkan untuk urusan desain dan mesin yang menjadi penggerak sepeda motor dipercayakan pada teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik pemesinan (TPM).

Pendidikan vokasi hari ini terus diupayakan Kemendikbudristek untuk turut diselaraskan untuk berjalan beriringan dengan entitas bisnis.

Teranyar, Direktorat SMK menggandeng Schneider Electric menyelenggarakan Electrical Education Program & Competition (EEPC), yakni program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia selama tiga pekan.

Program ini melatih sekitar 7.102 siswa serta guru yang berasal dari 103 SMK jurusan kelistrikan pada Oktober 2022. Timeline-nya sudah berjalan sejak 2019 lalu.

Baca juga: Buku PPKn Kelas VII Ditarik, Kemendikbudristek Langsung Lakukan Revisi

Selain pelatihan tersebut, ada pula kerja sama pengembangan SMK bidang energi terbarukan yang telah berjalan selama tiga tahun.

Program tersebut telah menyalurkan bantuan senilai total Rp 6,6 miliar untuk pengembangan bidang kelistrikan di 14 SMK bidang energi terbarukan. Dananya bersumber dari Schneider dan pemerintah Perancis.

Dukungan pendidikan vokasi untuk energi terbarukan

Pendidikan vokasi mengarusutamakan transformasi pendidikan tidak hanya dari sisi persiapan lulusan yang berbekal kompetensi siap kerja dan berwirausaha, tetapi juga kompetensi berkreasi dan menghasilkan produk atau jasa unggulan yang ramah lingkungan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com