Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Inovasi Kendaraan Listrik dari Pendidikan Vokasi Telah Berjalan dan Akan Terus Dikembangkan

Kompas.com - 07/12/2022, 07:30 WIB
A P Sari

Penulis

Pendidikan vokasi berporos pada transformasi kemitraan industri dan satuan pendidikan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kompeten masa depan.

Transformasi itu dikemas dalam dua kebijakan utama, yaitu SMK Pusat Keunggulan dan Matching Fund Vokasi.

Baca juga: Kemendikbudristek Buka Lowongan Kerja Penerjemah Buku Bahasa Arab

Selain itu, Mendikbudristek terus mendorong peningkatan praktisi untuk turut aktif mengajar di SMK dan perguruan tinggi vokasi.

Program SMK Pusat Keunggulan tahun 2022 diperkuat dengan upaya pemadanan dana industri untuk memperkuat pembelajaran di SMK melalui teaching factory.

Teaching factory berhasil mendapatkan dukungan dari industri dan mampu meraih dana kolaborasi sebesar Rp1,065 triliun.

Sementara di perguruan tinggi vokasi, program Matching Fund Vokasi  berhasil meraih total dana kolaborasi sebesar Rp 133,01 miliar.

Program tersebut mengalami empat kali lipat peningkatan jumlah proposal kerja sama industri dan perguruan tinggi vokasi dari tahun sebelumnya.

Sebagai contoh, dalam program Matching Fund Vokasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) bekerja sama dengan VKTR dari Bakrie Group mengembangkan operating system (OS) dan aplikasi untuk bus listrik dengan dana sebesar Rp2 miliar.

Baca juga: Ditjen Dikti Kemendikbudristek Buka Lowongan Magang 6 Posisi

PENS juga bergotong royong dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dalam pengembangan teknologi baterainya.

Program pengembangan EV pada PENS mewadahi mahasiswa agar dapat mengerjakan proyek bersama dosen dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Dari kegiatan itu, PENS akhirnya berhasil membuat motor listrik yang murni buatan sendiri, bahkan untuk komponen yang selama ini masih impor.

Contoh lain di tingkat SMK adalah SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi yang merupakan penerima program SMK Pusat Keunggulan.

SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi memberikan solusi kelangkaan energi dan kerusakan lingkungan akibat gas buang kendaraan.

Pihak sekolah mengembangkan mobil listrik tenaga surya yang diberi nama Suryawangsa 2 Arjuna 4.0. Mobil listrik dua penumpang itu membutuhkan waktu pengerjaan hingga 6 bulan.

Baca juga: Kemendikbudristek: Draf RUU Sisdiknas Masih Jauh dari Resmi, Berubah dari Hari ke Hari

Prosesnya melibatkan guru dan siswa serta berkolaborasi dengan Laboratorium Power System Operation and Control ITS.

Suryawangsa 2 Arjuna 4.0 telah dijajal oleh Presiden Jokowisaat menghadiri muktamar Muhammadiyah 2022 beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com