Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andaru Psikologi Untar
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Kolom bincang masalah mahasiswa bersama Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.

Andaru memiliki makna yang sarat akan kebahagiaan. Kolom ini mengajak pembaca membahas masalah seputar kehidupan mahasiswa, baik terkait akademik maupun non-akademik.

Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Pusat Bimbingan & Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar melalui kontak: 081292926276, email layanan: konsul.psikologi@untar.ac.id

Fakultas Psikologi Untar memiliki program sarjana, magister, dan profesi.

Lokasi: Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta Barat. Website: http://untar.ac.id

3 Faktor Pengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 21/11/2022, 21:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Dian Ihsan

Mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi cenderung memiliki prestasi yang tinggi dalam belajar (Indrianti et al., 2018).

Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri siswa, mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai (Indrianti et al., 2018).

Selain itu, motivasi belajar dapat menstimulus adanya semangat dalam mengerjakan tugas yang dimiliki mahasiswa (Saputra & Hidayat, 2020).

Baca juga: 8 Fosil Manusia Purba dari Indonesia dan Nama Penemunya

Salah satu faktor fundamental pentingnya motivasi belajar, yaitu meningkatnya minat terhadap belajar baik di kelas maupun luar kelas (daring). Setidaknya ada 3 dampak motivasi belajar, yaitu:

  • Mendorong manusia untuk berbuat, dalam hal ini penggerak siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
  • Menentukan arah perbuatan, dalam hal ini motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukannya.
  • Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat motivasi belajar mahasiswa, yaitu efikasi diri (Aryanti & Muhsin, 2020), kesiapan, dan lingkungan belajar (Dewi et al., 2019).

Efikasi diri atau self efficacy menurut Bandura dalam Aryanti & Muhsin (2020) adalah kepercayaan diri seseorang pada kemampuannya untuk melakukan tugas tertentu.

Sederhananya, individu meyakini bahwa akan berhasil ketika melaksanakan suatu pekerjaan, maka akan ada respon positif yang didapat, sehingga kepercayaan diri orang tersebut meningkat.

Menurut Saputra & Hidayat (2020), ketika seorang seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi, biasanya juga memiliki tingkat prestasi yang tinggi pula.

Baca juga: Dokter Unair: Mulut Kering Bisa Pertanda Kena Penyakit Serius Ini

Seseorang yang memiliki efikasi cenderung memiliki keinginan lebih untuk mencoba ide dan strategi baru yang dapat memperbaiki proses belajarnya (Suhendro, 2018).

Dengan adanya efikasi diri, maka tugas dapat diselesaikan dengan baik, menurunnya kegagalan, kegagalan tidak menimbulkan emosi, kegagalan mengukuhkan rasa menguasai diri, dan kegagalan yang terjadi mempunyai dampak sedikit.

Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu kesiapan. Kesiapan dalam belajar merupakan hal yang penting dalam menjaga motivasi belajar.

Seseorang yang merasa siap dalam belajar cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi.

Biasanya, seseorang ketika belajar tentunya melakukan persiapan terlebih dahulu, baik fisik dan mentalnya.

Dengan adanya persiapan tersebut, dampak negatif pada proses belajar dapat teratasi karena pada dasarnya dampak tersebut dipengaruhi oleh kesiapan seseorang dalam belajar yang kurang (Dewi et al., 2019).

Beberapa dampak yang memengaruhi kesiapan belajar, meliputi kesiapan fisik seperti tubuh yang sehat, psikis, seperti memiliki keinginan untuk belajar dan konsentrasi dan materiil. Misalnya memiliki buku materi dan catatan (Syaiful Bahri, 2008).

Baca juga: Presiden Prancis Jalan Kaki di Bali, Pakar UNS: Bukti Indonesia Aman

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com