Mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi cenderung memiliki prestasi yang tinggi dalam belajar (Indrianti et al., 2018).
Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri siswa, mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai (Indrianti et al., 2018).
Selain itu, motivasi belajar dapat menstimulus adanya semangat dalam mengerjakan tugas yang dimiliki mahasiswa (Saputra & Hidayat, 2020).
Baca juga: 8 Fosil Manusia Purba dari Indonesia dan Nama Penemunya
Salah satu faktor fundamental pentingnya motivasi belajar, yaitu meningkatnya minat terhadap belajar baik di kelas maupun luar kelas (daring). Setidaknya ada 3 dampak motivasi belajar, yaitu:
Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat motivasi belajar mahasiswa, yaitu efikasi diri (Aryanti & Muhsin, 2020), kesiapan, dan lingkungan belajar (Dewi et al., 2019).
Efikasi diri atau self efficacy menurut Bandura dalam Aryanti & Muhsin (2020) adalah kepercayaan diri seseorang pada kemampuannya untuk melakukan tugas tertentu.
Sederhananya, individu meyakini bahwa akan berhasil ketika melaksanakan suatu pekerjaan, maka akan ada respon positif yang didapat, sehingga kepercayaan diri orang tersebut meningkat.
Menurut Saputra & Hidayat (2020), ketika seorang seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi, biasanya juga memiliki tingkat prestasi yang tinggi pula.
Baca juga: Dokter Unair: Mulut Kering Bisa Pertanda Kena Penyakit Serius Ini
Seseorang yang memiliki efikasi cenderung memiliki keinginan lebih untuk mencoba ide dan strategi baru yang dapat memperbaiki proses belajarnya (Suhendro, 2018).
Dengan adanya efikasi diri, maka tugas dapat diselesaikan dengan baik, menurunnya kegagalan, kegagalan tidak menimbulkan emosi, kegagalan mengukuhkan rasa menguasai diri, dan kegagalan yang terjadi mempunyai dampak sedikit.
Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu kesiapan. Kesiapan dalam belajar merupakan hal yang penting dalam menjaga motivasi belajar.
Seseorang yang merasa siap dalam belajar cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi.
Biasanya, seseorang ketika belajar tentunya melakukan persiapan terlebih dahulu, baik fisik dan mentalnya.
Dengan adanya persiapan tersebut, dampak negatif pada proses belajar dapat teratasi karena pada dasarnya dampak tersebut dipengaruhi oleh kesiapan seseorang dalam belajar yang kurang (Dewi et al., 2019).
Beberapa dampak yang memengaruhi kesiapan belajar, meliputi kesiapan fisik seperti tubuh yang sehat, psikis, seperti memiliki keinginan untuk belajar dan konsentrasi dan materiil. Misalnya memiliki buku materi dan catatan (Syaiful Bahri, 2008).
Baca juga: Presiden Prancis Jalan Kaki di Bali, Pakar UNS: Bukti Indonesia Aman