Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim UNS Inovasi Alat Serut Bambu untuk Produksi Sangkar Burung

Kompas.com - 31/10/2022, 15:24 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UNS

KOMPAS.com - Sebagai salah satu program pengabdian masyarakat, Grup Riset Prodi D3 Teknik Mesin Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuat inovasi menarik.

Yakni alat serut bambu untuk produksi jeruji bambu sebagai bagian dari pembuatan sangkar burung. Mesin serut bambu ini juga merupakan salah satu alat teknologi tepat guna.

Menurut ketua grup riset, Hammar Ilham Akbar, kegiatan ini bermitra dengan Industri Rumah Tangga (IRT) Kelompok Kerajinan Pembuatan Jeruji Bambu Dusun Srimulyo, Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Baca juga: Mahasiswa Polines Inovasi Sendok Penghitung Kalori

"Mesin serut bambu ini mudah dioperasikan, aman bagi operator," ujarnya seperti dikutip dari laman UNS, Senin (31/10/2022).

Dikatakan, dari alat itu bisa meningkatkan tiga kali jumlah batang jeruji dalam satu kali proses penyerutan dibandingkan dengan cara manual.

"Kami juga melakukan pendampingan kepada mitra dari instalasi alat, praktik langsung di lapangan hingga pelatihan untuk perawatan alat," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pembuatan sangkar burung menjadi usaha yang menjanjikan, karena kini mulai meningkat lagi penggemar burung.

Hanya saja, para pengrajin mengalami kendala dalam produksi, salah satunya keterbatasan alat produksi.

Adapun proses produksinya masih manual sehingga dengan potensi saat ini dan permintaan pasar yang meningkat, sulit memenuhi permintaan tersebut.

"Hal ini yang melatarbelakangi kami untuk menciptakan alat serut bambu untuk mempercepat produksi sangkar burung di Dusun Srimulyo," terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa mesin serut bambu tersebut dibuat dengan mempertimbangkan standar alat untuk produksi dan keselamatan pengguna.

Mesin didesain dengan kapasitas sekitar 200 tusuk/jam dengan kebutuhan listrik 750 watt.

Proses penyerutan bambu dari penampang persegi panjang menjadi bulat berjalan secara langsung ketika batang bambu keluar dari roll dan masuk ke dalam pisau penyerut.

Tentunya, hal tersebut karena putaran roll pendorong terhubung secara langsung dengan roda gigi dan pisau penyerut terhubung dengan roda gila (flywheel).

Baca juga: Dosen Farmasi Unja Inovasi Spray Anti Nyamuk dari Limbah Ini

Sementara itu, putaran pisau penyerut enam kali dari putaran roll pendorong sehingga batang bambu yang keluar dari pisau penyerut berubah bentuk menjadi bulat, sesuai bentuk batang jeruji sangkar burung.

Hammar Ilham Akbar dibantu dengan anggotanya yakni Ari Prasetyo, Catur Harsito, Eki Rovianto, dan Aditya Muhammad Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com