Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 18:14 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa I3L dan i3L School of Business (ISB) meraih gelar juara pertama dan kedua ajang Global Impat Challenge (GIC) yang diadakan University of Canterbury. Kompetisi ini diselenggarakan dari tanggal 19-30 September 2022.

Kompetisi ini menjawab tantangan sektor pariwisata di Canterbury, di mana ChristchurchNZ mencari solusi inovatif yang dapat mereka terapkan. I3L dan I3L School of Business (iSB) bersama mahasiswa Selandia Baru dan Malaysia berkolaborasi mencari solusi inovatif untuk permasalahan yang dihadapi ChristchurchNZ.

Humas dari i3L dan  Azalia Imani menyampaikan kegiatan ini merupakan tantangan unik yang memungkinkan mahasiswa i3L dan ISB memecahkan masalah terbesar yang dihadapi sektor pariwisata di Canterbury.

“Tantangan berjalan selama dua minggu dengan waktu yang fleksibel agar sesuai dengan jadwal mahasiwa dan tidak mengganggu pembelajaran mahasiwa," ungkap Azalia.

"Mereka mendapatkan pembinaan dari staf UCE dan pendampingan dari pakar industri. Ini adalah kesempatan sempurna untuk bertemu dengan beberapa orang baru, mengasah keterampilan mahasiswa iSB dan i3L, dan membangun Portfolio," jelasnya.

Yash Rama Saputra, salah satu pemenang dari jurusan Business Entrepreneurship ISB mengaku, alasan mengikuti lomba ini tidak sekadar mendapatkan gelar juara. Ia berharap kompetisi ini dapat memperbarui wawasan dan mengaplikasikan ilmu di perkuliahan. 

"Selain mengikuti lomba kami ingin mempelajari teknik baru yang nantinya dapat digunakan di lomba lain juga. Terlebih lagi, cakupan materi untuk kompetisi ini cukup luas, jadi tidak jarang kami belajar saat kompetisi sedang berlangsung,” jelas Yash.

Kemudian, Yash menyampaikan bahwa gagasan mereka adalah teknologi sebagai konsentrasi utama dalam pengembangan sektor wisata di Canterbury untuk mendorong terjadinya pembuatan apllikasi bernama T-Active (Tiaki Active).

Baca juga: STP Trisakti: Pendidikan Pariwisata Harus Move On ke Digitalisasi Tourism 4.0

 

T-Active sendiri menurut Yash memiliki tugas sebagai teknologi interaktif untuk para wisatawan sebagai aplikasi navigasi dalam memandu wisatawan dengan cara yang menghibur. Keberadaan T-Active sendiri ditujukan untuk melakukan percepatan digitalisasi pada sektor wisata Canterbury.

Lebih lanjut, Yash menyampaikan harapan dari mengikuti perlombaan ini adalah bahwa ilmu dan berbagai fasilitas yang telah disediakan oleh iSB dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bekal dalam menghadapi berbagai tantangan di Global Impact Challenge (GIC).

Yash juga menyampaikan agar seluruh mahasiswa baru dapat mengamalkan Visi misi iSB dalam segala tindakan sebagai bekal meraih prestasi.

Azalia Imani menambahkan bahwa generasi muda sekarang ini, khususnya murid dari i3L dan iSB memiliki keunggulan tersendiri dibanding generasi sebelumnya.

“Mahasiswa dan mahasiswi kami saat ini, memiliki kemerdekaan untuk mengembangkan inovasi mereka, dan tidak dibatasi secara ruang fisik," ungkap Azalia.

"Merupakan satu kebanggaan bagi kami melihat mahasiswa dan mahasiswi dapat memenangkan kompetisi ini, sehingga dapat menjadi kekuatan pendorong yang besar untuk generasi selanjutnya dalam mewujudkan prestasi mereka," pungkasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com