Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 16:14 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ikut menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pasca-pertandingan Arema vs Persebaya.

Angger Aditya Permana menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Ia menjadi salah satu dari ratusan korban yang meninggal setelah menyaksikan Arema bertanding.

Angger, sapaan akrabnya, merupakan mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP).

Ia dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan baik di kalangan teman-temannya di UMM.

Sebagai orang Malang, ia memang dikenal mencintai Arema dan sering menonton timnya bertanding.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Gas Air Mata Berbahaya Buat 5 Organ Tubuh

Meski Arema sering bertanding ke mana pun, bahkan di luar kota, ia tak pernah meninggalkan kewajibannya untuk belajar sebagai mahasiswa.

Apalagi, Angger tak memiliki catatan buruk selama kuliah dan justru dinilai positif oleh dosen-dosennya di UMM.

Hal itu sendiri disampaikan Wakil Rektor II UMM Nazaruddin Malik, saat datang dan melakukan takziah di kediaman Angger. Ia menyampaikan belasungkawa yang sangat dalam.

“Angger adalah anak kita, pun juga anak kami di UMM. Selama ini, para dosen di Jurusan Kehutanan juga melihat bahwa ia adalah anak yang baik dan taat. Tak ada catatan negatif maupun buruk selama berkuliah di Kampus Putih. Kami tentu berharap, semoga Angger husnul khotimah serta ditempatkan di sisi terbaik-Nya,” ungkap Nazaruddin, dilansir dari laman UMM.

Pada kesempatan itu, Nazar yang datang bersama tim UMM juga memberikan santunan sebagai bentuk kasih sayang.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: 6 Makanan Bikin Kulit Berminyak, Salah Satunya Gula

Pihaknya ikut menemani keluarga yang masih merasa kehilangan. UMM juga mengembalikan biaya studi yang sudah orangtua Angger bayarkan selama menimba ilmu di UMM.

Nazaruddin juga mengatakan salut kepada orangtua Angger, khususnya ayahnya yang masih bersemangat dan terus berupaya menguliahkan anak-anaknya dengan bekerja sebagai ojek online.

 

Selain Angger, kakaknya juga sedang menimba ilmu di UMM. Ia diterima lewat jalur Bidik Misi di jurusan Civic Hukum dan akan selesai dalam waktu dekat.

“Saya sangat salut akan kerja keras Bapak untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak. Upaya banting tulang Bapak tentu menjadi semangat tersendiri bagi almarhum Angger dan kakaknya. Semoga keluarga terus diberi kelancaran rezeki serta kesehatan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com