"NVRO Goes to School", Membangun Ruang Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan

KOMPAS.com - Kirdianto Rizki Saputra, Chief Executive Office of PT. Enviro Visi Nuswantoro (NVRO) mengungkapkan saat ini ruang pembentukan dan apresiasi siswa "baik" belum seluas kepada siswa yang pintar secara akademik maupun berprestasi dalam olah raga.

Hal inilah kemudian yang mendorong PT Enviro Visi Nuswantoro perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter (character building) melalui pengolahan sampah domestic (waste management) terpanggil untuk ikut berkontribusi.

“Kami menggelar program NVRO Goes to School, di mana pada program ini kami focus kepada pembangunan karakter anak-anak disekolah dan mengedukasi pengolahan sampah. Program ini akan dijalankan ke seluruh sekolah yang terpilih di Indonesia,” ujar Kirdi.

Ia menjelaskan, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya ternyata lebih terkait dengan kecerdasan atau kematang­an karakter, bukan kecerdasan akademik.

Kirdi menyampaikan, "orang yang karakternya terdidik tentu menganggap poster untuk tidak membuang sampah sembarangan tersebut lebih dari poster semata."

"Pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini dari lingkungan merupakan salah satu upaya untuk membentuk perilaku sadar sampah," tegasnya.

Tiga pilar penting dalam program "NVRO Goes To School", jelas Kirdi, adalah pendidikan karakter, waste management dan juga digital entreprenuer.

Oleh karenanya, Kirdi menyampaikan program pendidikan karakter yang diusung "NVRO Goes To School" akan sangat berbeda dengan dengan pendidikan karakter yang sudah ada dalam kurikulum sekolah.

Dalam kesempatan sama, Nugi, Chief Operation Officer ENVRO menyampaikan, "kami sengaja memilih sekolah-sekolah sebagai wadah utama dalam pelaksanaan program character building ini."

Baca juga: Lewat KILA 2022, Kemendikbud Ristek: Tanamkan Anak Muda Pendidikan Karakter

"Karena kami percaya anak-anak ini akan menjadi duta yang bisa menjaga lingkungannya sesuai dengan motto kami Let’s Build a Better Place to Live, Let’s Start now," tegasnya.

“Pekan lalu kami menyelenggarakan NVRO Goes To School di SMA 12 Tangerang Selatan. NVRO menyelenggarakan seminar pembentukan character building dan pengolahan sampah. Pengenalan Konsep 3R ( Reduce , Reuse dan Recycling )," tambah Nugi.

DOK. KOMPASCOM/YOHANES ENGGAR Peluncuran NVRO Goes To School di Jakarta (31/8/2022)

Nugi juga menjelaskan, program pendidikan karakter ini tidak hanya dilakukan sesaat namun akan berlangsung secara keberlanjutan.

"Untuk program NVRO goes to school ini akan ada pendampingan selama 3 bulan yang diterapkan disekolah tersebut.” lanjutnya.

Penggalangan dana lewat Socio NFT

Dalam kesempatan konferensi media di Jakarta (31/8/2022), Nugi juga menjelaskan, NVRO memiliki beberapa program yang akan diterapkan dalam waktu dekat.

Program tersebut di antaranya; NVRO goes to school, NVRO goes to kampong, Seminar Online (Mino Talks), Point Center NVRO untuk penampungan sampah yang kita dapat dari sekolah dan perumahan, serta NVRO Services B2B.

Nugi juga menyampaikan, NVRO menggunakan cara unik dalam penggalangan dana operasional yaitu dengan menyelenggarakan kompetisi NFT.

"Hasil karya akan dijual dilelang di market place open sea, dan hasil dari penjualan ini sebagian akan masuk mendanai program program NVRO, dan para pencipta hasil Karya berhak mendapatkan royalti atas penjualan NFT tersebut," ujarnya.

Nugi menjelaskan, hasil dari pengumpulan dana tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk membiayai program-program NVRO, termasuk membuat klaster-klaster sekolah di setiap wilayah serta mengadaan mesin pengolah sampah tak teruai.

Baca juga: Perkuat Pendidikan Karakter, Sekolah Semesta Semarang Gelar Charity Akbar

“Akan ada 100 NFT yang akan di lelang di Opensea nantinya, dari ke 100 NFT ini kami menargetkan dana yang terkumpul total senilai 1 milyar sampai dengan 10 milyar, galang dana melalui NFT ini juga sebagai wadah promosi mengenai kegiatan donasi social lingkungan sehingga kami menamakan pertama kalinya di indonesia sebagai socio NFT,” pungkas Kirbi.