Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Syifa, Jadi Driver Ojol Sambil Kuliah hingga Jadi IT Manajer

Kompas.com - 22/08/2022, 11:41 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Syifa Nur Aini (25) kerap memulai hari sejak pukul 5 pagi. Ia bergegas untuk bekerja sebagai driver ojek online sebelum jam kuliah dimulai.

Sebagai anak pertama dan memiliki dua adik, pekerjaan sebagai driver ojek online dilakukannya untuk bisa membiayai kuliah dan membantu perekonomian keluarga.

Meski kondisi ini menghambat masa studinya menjadi lebih lama karena tidak bisa mengambil SKS sebanyak teman-temannya, namun Syifa tak patah arang, apalagi merasa malu.

"Saya nggak malu, justru senang bisa membantu keluarga dan belajar banyak dari kegiatan yang padat," ungkap Syifa dalam keterangan tertulis Google Indonesia.

Baca juga: Sosok William, Lulusan Terbaik, Termuda, Tercepat ITB dengan IPK 4,00

Di sela bekerja dan kuliah, Syifa justru menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan yang bisa meningkatkan peluang kariernya sebagai mahasiswa jurusan Teknik Informatika, Universitas Bakrie.

Ia mengikuti program Bangkit 2021, yakni salah satu model pembelajaran Kampus Merdeka yang dirancang melalui kolaborasi Kemendikbud dan Google sebagai pelaku teknologi global, unicorn dan decacorn dalam negeri bersama perguruan tinggi.

“Biasanya, saya bangun pukul 5 pagi untuk menjadi mitra ojek online, setelahnya mengikuti kegiatan di kampus atau mengikuti kelas Bangkit. Kemudian dari jam 5 sore sampai jam 11 malam, saya bekerja sebagai IT Support paruh waktu di Trapo, Indonesia," ujarnya.

Selama mengikuti program Bangkit 2021, Syifa memilih kelas Machine Learning dengan capstone project membuat perangkat identifikasi tingkat kematangan buah dan berhasil lulus mendapatkan sertifikasi TensorFlow Developer.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa 2023 Lulusan SMA-SMK, Kuliah Gratis hingga Asrama

Setelah lulus program tersebut, kini Syifa berprofesi sebagai IT Manajer di Trapo Indonesia, perusahaan aksesori mobil yang sayap usahanya sampai Asia Tenggara.

Syifa mengatakan, banyak hasil pembelajaran selama satu semester dari Bangkit yang mendukung kariernya hingga saat ini.

"Mulai dari soft skill seperti beradaptasi, komunikasi profesional, kepemimpinan, terutama mengatur waktu karena para peserta dituntut untuk terus mencoba sebelum mengatakan 'Saya tidak bisa melakukannya'. Selain itu juga hard skill seperti cara menangani proyek dan menguji software," ujarnya.

Syifa pun berpesan, jangan pernah membatasi diri untuk belajar dan berkarier di bidang teknologi meskipun perempuan, tetap harus memberikan kontribusi terbaik bagi bidang teknologi Indonesia.

Sejumlah tips Syifa berikan bagi perempuan yang ingin berkarier di bidang teknologi, yakni miliki rasa percaya diri yang tinggi, harus bisa belajar cepat seiring berkembangnya teknologi, memiliki komitmen tinggi, menjadi problem solver dan jangan mudah menyerah.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com