Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lagu Indonesia Raya, Setiap Liriknya Mengandung Doa

Kompas.com - 16/08/2022, 07:44 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

Setelah kongres pemuda II berlangsung, Lagu Indonesia Raya semakin dikenal oleh seluruh kalangan. Partai Nasional Indonesia (PNI) pada kongres kedua di Batavia, 18-20 Mei 1929 tak hanya berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, bahkan menjadikan lagu Indonesia Raya sebagai sebuah lagu kebangsaan.

Baca juga: Sudah Ada sejak Zaman Hindu Buddha, Ini Sejarah Jamu Gendong

Begitu pula yang terjadi pada Kongres PNI di Bandung, 15 September 1929, para peserta kongres berdiri lalu bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh semangat.

Puncaknya, pada 1930, pemerintah kolonial yang sudah kepalang pusing mengambil tindakan represif.

Lagu Indonesia Raya dinyatakan berbahaya karena telah mengganggu ketertiban dan ketentraman umum. Pemerintah kolonial juga melarang lagu Indonesia Raya dinyanyikan dan diperdengarkan di hadapan umum. Selain itu, dilarang pula mengedarkan notasi dan lirik lagu Indonesia Raya dalam bentuk apapun, seperti buku, pamflet, surat kabar, dan piringan hitam.

Pada akhirnya WR Soepratman dipanggil oleh aparat Belanda. Ia diinterogasi maksud dan tujuan menciptakan lagu Indonesia Raya karena lagu tersebut tampak berusaha menghasut rakyat untuk memberontak terhadap pemerintah kolonial.

WR Soepratman membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya dengan memberikan bukti-bukti kuat. Ia akhirnya dilepaskan kembali.

17 Agustus 1938 (Rabu Wage) WR Soepratman meninggal dunia di Jalan Mangga 21 Surabaya dan dimakamkan di kuburan umum Kapas Jalan Kenjeran Surabaya secara Islam.

Pesan Terakhir dari WR Soepratman “Nasibkoe soedah begini inilah jang disoekai oleh pemerintah Hindia Belanda. Biarlah saja meninggal saja ikhlas. Saja toch soedah beramal, berdjoeang dengan carakoe, dengan bolakoe, saja jakin Indonesia pasti Merdeka”.

Tahun 1944, usai menderita kekalahan dimana-mana, Jepang membentuk Panitia Lagu Kebangsaan yang diketuai oleh Ir. Soekarno.

Sebanyak tiga kali, panitia melakukan perubahan atas naskah asli WR Soepratman ini. Lagu Indonesia Raya kemudian dikumandangkan kembali secara resmi pada saat Indonesia merdeka.

Hingga kini lagu tersebut selalu dinyanyikan pada setiap kesempatan, baik formal maupun informal. Sesuai tujuan awal penciptaan, pada kenyataanya lagu ini memang dapat membangkitkan semangat rakyat yang menyanyikannya.

Lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza

Sejarah lagu Indonesia Raya, setiap liriknya mengandung doa. Hal itu bisa dilihat dari lirik 3 stanza.

Ketika diciptakan pertama kali oleh WR Soepratman, tidak ada lirik “Indonesia Raya” di dalamnya melainkan “Indonesia Mulia”.

Bukan hanya lirik semata, dari sejarah lagu Indonesia Raya, setiap liriknya dituliskan dengan makna mendalam sekaligus doa bagi bangsa Indonesia.

Sejatinya, lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan sekarang merupakan lagu di stanza pertama yang berkisah tentang Indonesia yang saat itu belum bersatu.

Baca juga: 7 Museum Batak di Indonesia, Mana yang Ingin Kamu Kunjungi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com