Meskipun sebagian besar penularan hepatitis dari ibu hamil kepada anak dalam kandungannya tidak menyebabkan kecacatan bawaan, tentu hal ini akan sangat merugikan mengingat adanya kemungkinan kelahiran prematur.
"Sejauh ini belum ada cara untuk mendeteksi hepatitis dari dalam rahim," ungkap M Ilham.
Sehingga, ketika dilakukan screening secara universal dan ibu hamil terdeteksi positif hepatitis, maka ibu hamil itu akan dipantau dan diperiksa lebih lanjut.
Ilham menjelaskan hepatitis pada anak juga sering terjadi.
Bahayanya, hepatitis pada anak sering tidak bergejala.
Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada
"Hepatitis pada anak-anak itu sebagian besar ringan, bukan problem besar," jelas M Ilham.
Dia memastikan, hepatitis pada anak biasanya ditularkan dari ibunya saat hamil.
Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unair, Dr. Bagus Setyoboedi menjelaskan, terkait hepatitis misterius masih diteliti lebih lanjut untuk bisa menemukan penyebabnya dan cara pencegahannya.
Kenapa dikatakan hepatitis misterius? Karena setelah melakukan pengecekan, tidak ditemukan adanya jenis hepatitis A, B, C, D maupun E, tetapi terlihat gejalanya berat.
Baca juga: Kasus Meme Stupa Roy Suryo, Pakar Unair: Kebebasan Berekspresi yang Lewat Batas
Akan tetapi, Bagus menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan hepatitis misterius ini, karena jika melindungi diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), maka kecil kemungkinan untuk tertulis hepatitis misterius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.