KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berinisial IA ditangkap Densus 88 karena keterlibatannya dengan ISIS.
Densus menyebutkan, IA sempat berkomunikasi dengan tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JA).
Bahkan dari komunikasi antar keduanya, muncul rencana penyerangan ke kantor polisi dengan menggunakan senjata api.
Sosok IA yang merupakan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UB menuai reaksi pihak kampus.
Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran 2022: UGM, UI, Undip, Unpad
Pihak UB terus berkomitmen dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi radikalisme.
Salah satunya adalah membekali mahasiswa baru dengan pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan.
Deradikalisasi ini diwujudkan dalam pendidikan wawasan kebangsaan dan diberikan saat masuk menjadi mahasiswa baru.
Hal ini menunjukkan komitmen UB dalam membekali mahasiswa agar terhindar dari pengaruh organisasi yang dilarang oleh pemerintah.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Abdul Hakim, menjelaskan pembekalan UB kepada mahasiswa baru tersebut berupa Program Bela Negara.
Prof. Hakim mengatakan Program Bela Negara harus diikuti semua perguruan tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.