Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Upaya UB agar Mahasiwa Tidak Berpaham Radikal

Kompas.com - 25/05/2022, 17:09 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) terus berkomitmen dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi paham radikal.

Salah satunya adalah membekali mahasiswa baru dengan pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan.

Baca juga: Profil Prof. Widodo, Rektor UB Terpilih Periode 2022-2027

Deradikalisasi ini diwujudkan dalam pendidikan wawasan kebangsaan dan diberikan saat masuk menjadi mahasiswa baru.

Hal ini menunjukkan komitmen UB dalam membekali mahasiswa agar terhindar dari pengaruh organisasi yang dilarang oleh pemerintah.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB, Prof. Abdul Hakim menjelaskan pembekalan UB kepada mahasiswa baru tersebut berupa Program Bela Negara.

Prof. Hakim mengatakan Program Bela Negara harus diikuti semua perguruan tinggi.

Ada 9 kegiatan utama dalam program itu, salah satu dari kegiatannya adalah pendidikan atau gerakan anti radikalisme.

Sejak tahun 2020, lanjut dia, UB secara rutin melakukan kegiatan atau pendidikan anti radikalisme.

Baca juga: Banjir Rob Terjadi di Semarang, Ini Kata Pakar UGM

"Kami juga mengundang secara rutin dari BNPT untuk memberikan ceramah kepada mahasiswa baru," ucap dia melansir laman UB, Rabu (25/5/2022).

Selain Program Bela Negara, UB juga memberikan pembekalan wawasan kebangsaan telermasuk didalamnya adalah pengembangan kepribadian mahasiswa.

Komitmen UB dalam memberikan pendidikan deradikalisasi ini juga menjadi respon atas tertangkapnya mahasiswa dengan inisial IA oleh Densus 88, Senin (23/5/2022).

Prof. Hakim menjelaskan terkait kasus IA, UB akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.

Asal tahu saja, seorang pria yang diduga simpatisan ISIS di Malang ditangkap Densus 88.

Pria itu ternyata merupakan mahasiswa, seperti yang diduga sebelumnya.

Mahasiswa itu berinisial IA yang merupakan datang dari Universitas Brwaijaya (UB). UB pun mengakui IA merupakan mahasiswa.

Baca juga: Soal Pelonggaran Masker, Ini Tanggapan Epidemiolog Unair

"Pertama, kami tentu sangat prihatin dan menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Bagaimanapun, itu mahasiswa kami," terang Prof. Hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com