Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Industri Siap Dukung Pendidikan Vokasi untuk Lahirkan SDM Unggul

Kompas.com - 20/05/2022, 21:54 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) terus berupaya merintis kerja untuk meningkatkan ekosistem kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI.

Penguatan kemitraan tersebut salah satunya diwujudkan melalui penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama (PKS) serentak antara Ditjen Pendidikan Vokasi dengan enam DUDI dan satu asosiasi.

Kesepakatan tersebut dilakukan oleh Childfund International, PT Komatsu Indonesia, PT Pegadaian, PT Tira Austenite, PT Educa Sisfomedia Indonesia (Gamelab), Oracle Academy, dan PT Commeasure Solutions Indonesia (Reddoorz).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menjelaskan, kemitraan yang dibangun bertujuan untuk mencapai keselarasan sehingga proses pembelajaran relevan dengan kebutuhan dunia kerja, baik di masa kini maupun masa depan.

“Terwujudnya keselarasan melalui penguatan kemitraan akan menghasilkan SDM vokasi yang mampu meningkatkan daya saing industri. Artinya, vokasi hari ini sangat berkaitan bahkan berkontribusi pada keekonomian negara," tutur Wikan, pada acara penandatanganan PKS serentak di Magelang, Jawa Tengah (20/5/2022).

Wikan menjelaskan, kalau untuk link and match” memang tidak hanya sekadar penandatangan kerja sama. “Terlebih, dengan adanya rencana kerja, ini berarti sudah diujicobakan dengan kurikulum baru,” ujarnya.

Tercatat, 5.554 SMK yang tahun ini menerapkan kurikulum baru atau 70 persen dari jumlah SMK Tanah Air. Ditambah lagi, hadirnya SMK pusat keunggulan (PK) akan melatih SMK lainnya untuk berkembang.

“Karenanya, kami optimistis akan menjadi lebih dari sekadar seremonial. Terima kasih kepada perusahaan yang sudah lama bekerja sama dengan pendidikan vokasi,” tutur Wikan.

Baca juga: 46 Perguruan Tinggi Luar Negeri Siap Terima Mahasiswa Vokasi Indonesia

Paket 8+1 link and match

Wikan menambahkan, kemitraan yang dibangun harus diupayakan melalui pola kerja sama yang saling menguntungkan (mutual benefit).

Sebagai penerima manfaat atau pengguna lulusan SDM vokasi, DUDI harus digandeng untuk berperan aktif mulai dari proses penyusunan kurikulum yang sesuai kebutuhan hingga pada penyerapan lulusannya.

Kendati demikian, Wikan menyebutkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh satuan pendidikan vokasi adalah mengejar ketertinggalan dari DUDI yang dari sisi teknologi maupun inovasi bergerak lebih cepat dibandingkan dunia pendidikan.

"Walaupun tidak mungkin pendidikan dapat mengejar ketertinggalan, setidaknya dapat mengurangi jarak ketertinggalan tersebut, bahkan targetnya adalah bergerak bersama menyamakan perkembangan industri," ucap Wikan.

Lebih lanjut, penandatanganan PKS serentak ini adalah sebagai langkah awal penguatan soft skills, hard skills, dan pengenalan karakter budaya kerja bagi peserta didik vokasi yang nantinya diharapkan dapat memberikan perspektif tentang kontribusi vokasi yang dapat dikolaborasikan pada industri pengguna.

Dengan semakin banyaknya industri yang terlibat, diharapkan mampu mendorong DUDI lainnya untuk turut berkontribusi terhadap pendidikan vokasi.

"DUDI yang hadir dan terlibat sedikit banyak telah berkolaborasi dengan pendidikan vokasi, namun kami lebih mengharapkan agar hubungan ini dapat berlanjut pada level yang paripurna. Langkah penguatan hubungan merupakan keniscayaan yang wajib dilakukan untuk lebih lanjut mereplikasi implementasi kerja sama, serta tentunya meningkatkan kualitas kerja sama agar lebih mendalam, menyeluruh, dan berkelanjutan," imbuh Mantan Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com