Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSND Undip: Ini Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Kompas.com - 20/05/2022, 05:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Di dalam rongga mulut seseorang terdapat ratusan spesies kuman. Namun kuman itu dalam keadaan normal akan saling menjaga keseimbangannya sebagai ‘flora normal’ rongga mulut.

Beberapa bakteri flora normal rongga mulut akan berperan sebagai bakteri pioneer pembentuk plak gigi. Plak gigi akan terus menerus terbentuk meskipun sesaat setelah menyikat gigi.

Menurut Dokter Gigi Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Universitas Diponegoro (Undip), drg. Tyas Prihatiningsih, M.D.Sc., hal ini terjadi akibat adanya saliva atau air ludah dalam rongga mulut kita.

Baca juga: 12 Tips Meredakan Sakit Kepala dari Universitas Nasional

Komponen protein atau musin yang terdapat dalam air liur akan membentuk lapisan pertama yang melekat di permukaan gigi dan permukaan lainnya.

"Dimana lapisan tersebut ideal untuk dilekati oleh bakteri pioneer pembentuk plak gigi," ujarnya dikutip dari laman Undip, Rabu (18/5/2022).

Dikatakan, bakteri pioneer tersebut dari golongan Streptokokkus. Sp. Bakteri ini akan menggandeng bakteri berikutnya yang bisa jadi bersifat merugikan, contohnya golongan bakteri kariogenik atau bakteri penghasil asam yang dapat menyebabkan karies atau perlubangan gigi.

Namun, bakteri merugikan lain yang dapat ditemukan dalam plak diantaranya adalah bakteri penyebab kerusakan jaringan penyangga gigi, sebagi contoh P. gingivalis, P. intermedia, A. actinomicetemcomitans.

Selain itu rongga mulut juga dapat menerima tambahan kuman dari makanan dan minuman serta kebiasaan buruk pada anak seperti menghisap jempol, menggigit benda-benda, dan lainnya.

"Hal tersebut bisa berpotensi menambah kelainan yang dapat muncul di rongga mulut ataupun kelainan yang penyebabnya masuk melalui mulut, seperti contohnya infeksi herpes simplek, kelainan periapical pasca perawatan saluran akar dan lainnya," terangnya.

Baca juga: Stikes Panti Kosala: Ini Tanda dan Gejala Jantung Koroner

Kelainan rongga mulut seperti karies, karang gigi dan radang jaringan penyangga seperti radang gusi, dan infeksi di ronga mulut lainnya dapat menimbulkan gangguan sosialisi berupa bau mulut dan gangguan estetika ketika kelainan terjadi di gigi depan.

Penyebab bau mulut

Terkait kesehatan gigi dan mulut, untuk bau mulut dapat timbul dari dua faktor, yakni:

1. Pertama dari rongga mulut kita misalkan sisa makanan, makanan yang berbau, merokok, kelainan di rongga mulut, jaringan yang mati, karies, abses rongga mulut, karang gigi, radang jaringan penyangga gigi dan kandidiasis.

2. Faktor kedua berasal dari sistemik misalkan pada penderita diabetes militus dan gagal ginjal. Gangguan estetika dapat berpengaruh pada kepercayaan diri seseorang saat mereka bicara dan tersenyum.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat, Info Ners Unair

Ia menjelaskan, untuk mengatasi berbagai masalah tersebut dapat dikategorikan menjadi upaya perawatan kuratif dan preventif.

Kelainan seperti karies atau lubang gigi, radang gusi, serta infeksi jaringan rongga mulut lainnya dapat dilakukan perawatan kuratif seperti penambalan, perawatan saluran akar scaling maupun kuretase

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com