Dalam kesempatan Dies Natalis yang digelar di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta (26/4/2022), pendiri PresUniv yang juga Chairman Group Jababeka, SD Darmono, berkisah tentang Kilas Balik 20 Tahun PresUniv.
“Kalau biasanya justru mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang belajar ke berbagai kampus di luar negeri, PresUniv sebaliknya. Sejak awal kami justru sudah mendatangkan mahasiswa-mahasiswa asing untuk kuliah di PresUniv,“ tutur Darmono.
Itu sebabnya, lanjut dia, program perkuliahan di PresUniv diselenggarakan dengan bahasa Inggris. Lanjut Darmono, “Pada waktu itu sekitar 75 persen mahasiswa yang kuliah di PresUniv justru mahasiswa asing. Mereka datang dari China, Vietnam dan beberapa negara lainnya.”
Pada kesempatan tersebut Darmono menegaskan bahwa sesuai UUD 1945, tugas PresUniv adalah mencerdaskan bangsa melalui jalur pendidikan. Katanya, pendidikan berperan penting dalam mengatasi kesenjangan sosial.
“Di Indonesia, kesenjangan sosial bukan hanya terjadi pada kelompok the have and the have not, tetapi juga pada the know and the don’t know. Ada mereka yang mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, dan ada yang tidak. Ini membuat kesenjangan sosial menjadi semakin lebar,” papar Darmono.
Untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut, PresUniv memberikan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Ungkap Darmono, “kalau dihitung-hitung sejak awal beroperasi, beasiswa yang diberikan PresUniv mungkin sudah mencapai Rp 2 triliun. Memang tidak semuanya dalam bentuk tunai, tetapi ada yang in kind, seperti pemotongan biaya kuliah, biaya asrama, dan berbagai biaya lainnya.”
Baca juga: Dies Natalis Ke-59, UB Bidik Jadi Kampus Bereputasi Internasional
Lanjut Darmono, “Oleh karena mengemban misi ikut mencerdaskan bangsa, PresUniv kami wakafkan untuk menjadi milik publik. Milik negara. Jadi, PresUniv adalah milik Presiden Republik Indonesia, siapapun presidennya."