Oleh: Muhammad Hidayat, M.Ed.,B.Ed *
Berpikir kreatif merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh semua bidang profesi atau pekerjaan saat ini.
Memiliki kemampuan berpikir kreatif bisa membawa seseorang mencapai titik sukses sekaligus survive di berbagai situasi dan kondisi.
Berpikir kreatif merupakan kebutuhan semua orang demi meningkatkan kapasitas/kualitas diri sendiri hingga lingkungan sekitarnya.
Kompleksitas kehidupan manusia akhir-akhir ini tentu saja berpotensi menimbulkan berbagai masalah.
Ketidakmampuan kita menyelesaikan satu masalah bisa melahirkan satu atau lebih masalah baru dan demikian seterusnya.
Untuk itu, institusi pendidikan sebagai ruang belajar dan pengembangan kapasitas diri para peserta didik harus mengambil peran dalam menyiapkan lulusan-lulusan dengan kemampuan berpikir kreatif yang baik.
Kemampuan berpikir kreatif dipercaya mampu membuka jalan solusi dalam rangka mengatasi sebuah masalah, sekaligus mencegah agar masalah tersebut tidak terulang lagi ke kemudian hari.
Bill Lucas dan Ellen Spencer (2017) mengatakan bahwa dua aspek penting yang berkaitan langsung dengan berpikir kreatif dan telah menjadi perhatian sejumlah negara, misalnya Australia dan Singapura, dalam rentang waktu sepuluh tahun terakhir ini, yakni kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis.
Dua hal ini bahkan telah dimasukan ke dalam kurikulum nasional mereka sebagai aspek yang harus diajarkan oleh sekolah kepada peserta didiknya.
Dalam konteks proses belajar mengajar di kelas, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh para pendidik untuk mengajar peserta didiknya berpikir kreatif.
Tiga langkah ini berkaitan dengan menumbuhkan rasa ingin tahu yang kuat, kegigihan atau ketekunan, dan terakhir kolaborasi.
Rasa ingin tahu yang kuat ibarat lokomotif penggerak yang akan membawa peserta didik pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Jika para pendidik mampu membukakan jalan terang yang menuntun rasa ingin tahu peserta didik, mereka pada akhirnya akan mampu belajar sendiri.
Peserta didik akan mandiri dan nyaris tanpa butuh bimbingan dari pendidiknya. Salah satu teknik yang bisa diterapkan di kelas yakni, “aku ingin tahu” (I wonder question).