Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 20:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, masalah stunting di Indonesia masih menjadi ancaman serius. Sebab, kasus stunting masih banyak dijumpai di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

Sebenarnya, stunting bisa dicegah sedini mungkin. Dr. Toto Sudargo, M.Kes., dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan penjelasan pada Bincang Santai RAISA Radio, Selasa (25/1/2022).

Menurut dia, stunting terjadi karena kekurangan asupan zat gizi yang bermula dari seribu hari pertama kehidupan.

Baca juga: UGM Luluskan 21 Dietisien Baru, Diana dan Alimah Raih IPK 4

"Artinya dari masa konsepsi sampai dengan anak itu dua tahun. Sehingga, kenapa menjadi penting saat kita bicara mengenai stunting berarti kita juga harus berbicara mengenai seribu hari pertama kehidupan," terangnya seperti dikutip dari laman FK-KMK UGM.

Memperingati Hari Gizi Nasional 2022

Adapun bincang santai yang digelar untuk memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-62 pada 25 Januari 2022 ini secara khusus mengusung tema mengenai “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas”.

Tema tersebut dilatarbelakangi oleh upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menghadapi tantangan akibat stunting dan obesitas.

Lebih lanjut Dr. Toto menjelaskan bahwa untuk pencegahan stunting akan lebih maksimal apabila dilakukan sejak masa pra-konsepsi yang artinya masa sebelum menikah atau pada remaja wanita.

Dikatakan, permasalahan utama yang masih sering terjadi pada remaja putri adalah anemia. Ini dapat ditangani dengan konsumsi zat besi yang memadai dan juga program pemerintah yang efektif dilakukan.

Baca juga: RSA UGM: Begini Metode Pengobatan Varises

Selain anemia, masalah Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil juga harus ditangani untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

Ia menambahkan bahwa masyarakat yang peduli dengan kesehatan adalah orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan, namun orang lain dalam lingkup yang lebih luas masih banyak yang tidak peduli dengan masalah kesehatan.

Seperti anemia dan Hb rendah tidak bisa langsung dirasakan secara fisik oleh tubuh manusia. "Hal tersebut terjadi karena ada aspek pendidikan kesehatan yang menjadi perhatian masyarakat," jelas Dr. Toto.

Pencegahan stunting

Karena itu, beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan stunting tersebut adalah dengan mengonsumsi tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil.

Selain itu juga dengan mengkonsumsi makanan tinggi zat besi dan yang pasti harus seimbang.

Sementara dari segi pemerintah, penting juga untuk menggalakkan edukasi kesehatan kepada masyarakat yang dilakukan secara masif.

Baca juga: RSA UGM: Seperti Ini Penanganan Pasien Diabetes Melitus

Tentu hal ini agar pesan-pesan penting terkait bahaya stunting dan cara pencegahannya dapat terlaksana dengan maksimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com