Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nutrisionis RSA UGM: Ini 6 Tahapan Asuhan Gizi di Rumah Sakit

Kompas.com - 27/12/2021, 21:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ketika pasien menjalani rawat inap di rumah sakit, maka harus mengikuti semua anjuran dari rumah sakit tersebut. Salah satunya menyangkut kebutuhan gizi.

Sebab, gizi merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Penyediaan nutrisi dan asuhan gizi di rumah sakit merupakan bagian integral dari patient centered care.

Hal tersebut berkaitan dengan adanya perubahan kebutuhan nutrisi pasien selama perawatan sesuai dengan perkembangan penyakit. Malnutrisi atau kekurangan gizi sering disebut sebagai dampak komplikasi permasalahan klinis yang terjadi di rumah sakit.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini Tips Jaga Kesehatan Pendengaran Saat Pandemi

Malnutrisi dapat menyebabkan penurunan sistem imun hingga komplikasi penyakit, meningkatkan re-admisi, serta kematian. Untuk mencegah hal tersebut, pasien dengan atau berisiko malnutrisi harus diidentifikasi dan diberikan intervensi secara efektif serta efisien.

Seorang nutrisionis/ dietisien berkewajiban melakukan proses asuhan gizi rawat inap serta berkolaborasi dengan multidisiplin yang ada selama pasien dirawat.

Melansir laman RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (27/12/2021), nutrisionis dari RSA UGM, Okta Haksaica Sulistyo, S.Gz., memberikan penjelasan.

Berikut tahapan di dalam asuhan gizi yang dilakukan oleh nutrisionis/ dietisien di rumah sakit:

1. Skrining gizi

Skrining gizi merupakan proses mengidentifikasi pasien yang mungkin memiliki risiko atau sudah mengalami malnutrisi ketika masuk rumah sakit.

Skrining gizi dilakukan 1×24 jam pertama ketika pasien dirawat dan diulang secara berkala (mingguan) menggunakan alat skrining yang sensitif, spesifik, dan telah divalidasi.

Beberapa contoh alat skrining dewasa seperti:

  • Malnutrition Screening Tool (MST)
  • Malnutrition Universal Screening Tool (MUST)
  • Mini Nutrition Assestment (MNA)
  • Short Nutrition Assestmen Questionnaire (SNAQ)
  • Nutrition Risk Screening (NRS-2002)

Sedangkan pada anak-anak, alat skrining yang digunakan diantaranya:

  • Screening Tool for the Asesmen of Malnutrition in Pediatrisc (STAMP)
  • Pediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS)
  • Screening Tool for Risk on Nutritional Satatus and Growth (STRONGkids) Pediatric Nutrition Screening Tool (PNST)

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini Orang yang Rentan Kena TBC dan Cara Mencegahnya

2. Asesmen gizi

Asesmen gizi dilakukan pada pasien yang teridentifikasi berisiko atau malnutrisi setelah dilakukan skrining gizi. Asesmen dilakukan sebagai langkah untuk mengumpulkan berbagai informasi.

Serta mengidentifikasi pemeriksaan fisik yang berfokus pada nutrisi, sehingga dapat ditentukan permasalahan gizi yang terjadi pada pasien untuk dilakukan intervensi. Terdapat 5 kategori data yang dikumpulkan pada saat kegiatan asesmen yaitu:

  • Food/ Nutrition Related History
  • Anthropometric Measurement
  • Biochemical Data, Medical Test, and Procedure
  • Nutrition Focused Physical Findings
  • Client Hystory

3. Diagnosis gizi

Sedangkan ketika asesmen gizi telah dilakukan, maka nutrisionis/dietisien akan menegakkan diagnosis gizi. Diagnosis gizi berbeda dengan diagnosis medis yang ditegakkan oleh dokter.

Diagnosis gizi merupakan identifikasi dan penegakan suatu masalah gizi yang terjadi pada seorang pasien dan menjadi tanggung jawab nutrisionis untuk ditangani. Diagnosis gizi terdiri dari 3 domain yaitu:

  • Domain asupan terkait jumlah asupan yang dikonsumsi dibandingkan dengan kebutuhan individu.
  • Domain klinis terkait problem klinis yang berhubungan dengan medis atau kondisi fisik.
  • Domain behavior terkait pengetahuan, kepercayaan, lingkungan, ketersediaan pangan, serta keamanan pangan.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini Cara Deteksi Dini Kanker Paru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com