Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSA UGM: Pasien Terapi Jantung Harus Patuh 3 Hal Ini

Kompas.com - 21/11/2021, 13:36 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gagal jantung adalah sebuah kondisi dimana organ jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya atau seperti kondisi normal.

Jika sudah terkena gagal jantung, pasien harus menjalani terapi gagal jantung. Namun saat melakukan terapi jantung, pasien tidak boleh lengah atau abai akan aturan-aturan yang ada.

Saat melakukan terapi jantung, pasien harus patuh akan anjuran hingga aturan dokter. Mengapa begitu?

Dokter spesialis jantung RSA Universitas Gadjah Mada (UGM) Dyah Samti Mayasari, menuturkan, kepatuhan itu agar pasien bisa merasakan efek dari terapi dan merasa lebih baik.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Cara Halau Penyakit Jantung

Namun, terdapat beberapa hal yang harus dipatuhi pasien ketika menjalani terapi gagal jantung.

1. Pertama adalah meminum obat dengan dosis yang sudah ditentukan dokter secara rutin. Dyah mengatakan obat bagi pasien gagal jantung biasanya beragam.

Oleh karena itu, ia berharap adanya partisipasi aktif dari keluarga pasien disini untuk menjaga rutinitas minum obat serta mencegah konsumsi obat "double".

2. Kedua adalah rutin untuk kontrol ke dokter. Dokter Dyah mengatakan melakukan kontrol ke dokter secara rutin memiliki banyak tujuan.

Salah satunya adalah untuk mengevaluasi obat yang telah dikonsumsi pasien, apakah obat tersebut bermanfaat atau tidak.

3. Serta ketiga adalah kepatuhan melakukan diet. Dyah mengatakan diet sangat beragam. Salah satu contohnya, bagi pasien gagal jantung yang diminta untuk mengonsumsi obat pengencer darah maka tidak boleh banyak makan sayur bersamaan dengan obatnya.

Baca juga: Pakar Unair: Tips Bersepeda agar Terhindar dari Serangan Jantung

Ketentuan-ketentuan seperti itu diinformasikan oleh dokter terkait, pasien diminta untuk mematuhinya.

"Jadi, kepatuhan-kepatuhan seperti itu yang penting sekali kita awasi pada pasien. Peran keluarga sangat penting (diharapkan) disini untuk turut menjaga pasien menjaga kepatuhan tersebut," Dokter Dyah dilansir dari laman UGM

Jika kepatuhan tersebut dapat dijalankan maka akan memberikan manfaat besar, yakni:

1. Pertama adalah untuk mengurangi risiko kematian.

2. Kedua untuk mengurangi gejala.

"Jadi, yang tadinya sesak nafas, harapannya setelah terapi, (pasien) jadi lebih nyama dan gejalanya kurang," jelas Dokter Dyah.

3. Ketiga agar supaya pasien dapat kembali menjalankan aktivitas fisik seperti biasanya. Hal ini seperti tidak lagi mengalami sesak nafas ketika menaiki tangga dan lain sebagainya.

4. Keempat adalah untuk mengurangi rawat inap. Ketika rawat inap sering dilakukan, maka akan berakibatkan mengurangi fungsi jantung sebab kurangnya aktivitas.

5. Kelima juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pasien dapat lebih merasa nyaman dengan kesehariannya, dia bisa kembali bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com