Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM-UIN Raden Fatah Gelar KKN Kolaborasi, Ini Programnya

Kompas.com - 24/01/2022, 08:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti KKN kolaborasi dengan mahasiswa UIN Raden Fatah Sumatera Selatan. KKN kolaborasi ini diadakan pertama kali secara luring sejak pandemi Covid-19.

Menurut Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., di lokasi KKN, Minggu (23/1/2022), pihaknya bersyukur karena dapat mengirimkan mahasiswanya ikut KKN luring.

"UGM bersyukur bisa mengirimkan mahasiswa secara luring pada KKN saat ini terutama di daerah yang jauh dari pusat keramaian," ujar Prof. Panut seperti dikutip dari laman UGM, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Sejarawan UGM: Nama IKN Nusantara Merujuk Wilayah Ini

Rektor UGM berharap dengan diadakannya KKN Kolaborasi ini para mahasiswa UGM bisa bekerja sama dengan mahasiswa dari peguruan tinggi lain dan melaksanakan program kerja lebih maksimal.

"Masing-masing punya keunggulan dan perguruan tinggi mitra tentu lebih paham dengan persoalan setempat," urainya.

Dikatakan Panut, selama melaksanakan KKN Kolaborasi dari 18 Desember 2021 hingga 5 Februari mendatang para mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sementara itu, Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo berharap KKN Kolaborasi ini bisa terus dilakukan oleh UGM dan agar tidak berhenti setelah penarikan mahasiswa dari lokasi.

"Harus berkelanjutan dan jangan berhenti disini. Jangan lupa untuk tetap melibatkan masyarakat," pesan Ganjar.

Adapun KKN Kolaborasi tersebut diikuti oleh 16 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada dan 18 mahasiswa dari UIN Raden Fatah.

Baca juga: Doktor Baru UGM: Indonesia Tertinggi Kedua Gangguan Penglihatan di Dunia

Program KKN kolaborasi yang dijalankan

Kepala Sub Direktorat KKN UGM, Dr. Ir. Ambar Kusumandari, M.E.S., menjelaskan Desa Sungsang sebagai desa nelayan memiliki potensi daya tarik wisata di bidang kuliner dan budaya.

Namun, kondisi sarana prasarana, dan kondisi lingkungan yang ada saat ini belum dapat secara maksimal menopang Desa Sungsang menjadi desa wisata.

"Selain prasarana persoalan sampah masih menjadi persoalan utama sehingga sebagian besar program KKN Kolaborasi ini terkait dengan pengelolaan sampah dan lingkungan," terang Ambar.

Lebih lanjut, Ambar menjelaskan beberapa program kerja yang diunggulkan antara lain:

1. pembuatan web GIS desa wisata Sungsang

2. pemetaan jalur prioritas desa wisata

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com