Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 19:56 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Tertangkapnya hakim dalam kasus suap yang terjadi belakangan ini membuktikan bahwa kondisi peradilan di Indonesia tidak sedang baik-baik saja.

Peran hakim yang seharusnya mengadili, justru terlibat dalam kasus suap yang merugikan salah satu pihak.

Baca juga: Warga Kampung Miliarder Tuban Jatuh Miskin, Ini Tanggapan Pakar UGM

Pakar Hukum Universitas Airlangga Unair, Maradona menyebut kondisi (hakim kena suap) ini sebenarnya bukan yang pertama kali ditemukan.

"Meski bukan yang pertama kali, tapi kalau kasus ini masih terus terjadi kan berarti menjadi permasalahan tersendiri dalam dunia peradilan kita," ucap dia melansir laman Unair, Kamis (27/1/2022).

Tak dapat dianggap remeh, peran hakim amat vital dalam menentukan keadilan di meja hijau.

Saking pentingnya, hakim dan beberapa profesi lainnya masuk dalam pasal tersendiri dalam delik-delik suap.

"Hakim dalam hukum pidana menempati posisi yang penting, dapat dilihat pada pasal 12c undang-undang korupsi, subyek yang dituju langsung menunjuk hakim sebagai subjek pelaku," ucap Dosen Fakultas Hukum (FH) Unair.

Kondisi ini juga dianggap merugikan bagi para pihak yang sedang bersengketa.

Baca juga: Pakar UGM: Jangan Anggap Enteng Varian Omicron, Ini Alasannya

"Karena bagaimana saja para pencari keadilan pasti berharap hakim yang mengadili merupakan hakim yang objektif, imparsial dan adil, tapi ketika ada unsur suap dan korupsi, maka mau kemana lagi para pencari keadilan?" tegas dia.

Wakil Dekan III FH UNAIR itu juga tak mengelak, kekuasaan yang besar memang diiringi dengan tendensi yang besar dengan korupsi.

Oleh karena itu, dia menyarankan untuk menengok kembali sistem pencegahan korupsi yang dilakukan.

"Reformasi birokrasi yang dijalankan Mahkamah Agung (MA) sudah benar, tapi dengan operasi tangkap tangan yang ternyata kedapatan menangkap hakim, saya kira menjadi sebuah peringatan, ternyata masih ada saja oknum hakim yang bisa memanfaatkan kekuasaannya di balik pihak-pihak yang bersengketa," jelas dia.

Dia menjelaskan, semua kekuasaan dan tanggung jawab kembali pada integritas setiap pribadi.

Setiap putusan hakim di pengadilan selalu dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca juga: 4 Dosen IPB Jadi 100 Ilmuwan Terbaik Dunia

"Jadi memang butuh sosok pengadil (hakim) yang betul-betul berintegritas, sehingga meskipun kekuasaan dan godaannya besar, hakim akan tetap teguh mengadili dengan adil," tukas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com