Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Menyebar Cepat, Profesor Unair: Lebih Bahaya

Kompas.com - 26/01/2022, 06:52 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Koodinator Program Studi (KPS) S2 Magister Imunologi Sekolah Pascasarjana Unair, Prof. Theresia Indah Budhy menyampaikan, varian Omicron Covid-19 memiliki mutasi lebih banyak dibandingkan varian sebelumnya.

Memang, kata dia, varian Omicron gejalanya lebih ringan, tidak seperti varian Delta. Tapi, harus tetap diwaspadai.

Baca juga: Pakar Unair Soroti Lamanya Waktu Tunggu Ibadah Haji

Dengan kemampuan menyebar yang lebih cepat dari varian sebelumnya menjadikan varian Omicron Covid-19 ini lebih berbahaya.

"Varian Omicron bagian dari mutasi virus Covid-19, mutasinya lebih banyak. Memang gejalanya tidak seperti Delta, jadi gejalanya lebih ringan tapi harus tetap diwaspadai," ungkap dia melansir laman Unair, Selasa (25/2/2021)

Dia menyebut virus Covid-19 belum dinyatakan hilang dan terus bermutasi.

Maka dari itu, karena belum hilang, maka berbahaya bagi mereka yang punya imun rendah dan risiko tinggi.

Tips hindari varian Omicron Covid-19

Dia menyebut beberapa langkah yang dapat dilakukan masyarakat agar terhindar dari varian Omicron Covid-19, yakni mematuhi protokol kesehatan.

Seperti memakai masker dengan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan hand sanitizer dan tisu basah yang mengandung antiseptic.

Baca juga: 3 Orang Bersaing dalam Pemilihan Rektor Unhas Periode 2022-2026

Selain itu menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Dia berharap agar masyarakat menjaga kesehatan, terlebih pada kondisi cuaca saat ini.

"Paling penting, perubahan drastis suhu dan daya tahan tubuh yang menyebabkan sistem imun menjadi turun naik, supaya tidak terpengaruh cuaca, maka pada saat ini masyarakat harus menjaga kesehatan," tutur dia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Jatim), Erwin Ashta Triyono mengatakan, virus Covid-19 merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri dan membutuhkan imunitas internal, agar bisa melawannya dalam tubuh manusia.

Dia menjelaskan, kunci agar terhindar dari penyakit virus adalah imunitas tubuh yang kuat, berpikir positif, dan pemberian nutrisi yang baik.

Baca juga: Pakar UGM Sebut Kebijakan PTM 100 Persen Harus Diikuti Hal Ini

"Belajar dari pengalaman merawat pasien Covid-19, kami tidak gunakan antivirus dan obat-obatan yang berlebih. Tapi, kita support nutrisi dan membuat mereka senang. Ternyata itu berhasil memberi kontribusi psikologis yang positif dan imunitasnya terangkat," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com