Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 20:10 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud Ristek, Jumeri mengatakan bahwa masalah gizi berupa stunting (kurang gizi kronis) dan anemia dapat mempengaruhi capaian pembelajaran anak di sekolah.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tiga masalah gizi di semua kelompok umur, termasuk anak usia sekolah dasar.

Data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan 1 di antara 4 anak mengalami stunting, 1 dari 10 anak memiliki badan yang kurus, 1 dari 5 anak tergolong gemuk atau obesitas, dan 1 dari 4 anak usia sekolah dasar di Indonesia juga menderita anemia.

Stunting dan anemia pada anak dapat menurunkan prestasi belajar anak di sekolah dan menurunkan produktivitasnya kelak ketika sudah dewasa. Sementara itu anak-anak yang obesitas lebih berisiko mengalami penyakit tidak menular saat dewasa,” kata Jumeri seperti dilansir dari laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

Ia melanjutkan, pandemi Covid-19 kemungkinan besar telah memperburuk situasi, menempatkan anak-anak usia sekolah pada risiko yang lebih besar untuk implikasi kesehatan dan gizi jangka panjang.

“Rendahnya pengetahuan mengenai gizi baik pada anak, orang tua maupun guru turut berkontribusi terhadap perilaku makan dan aktivitas fisik yang kurang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendidikan gizi di sekolah yang disertai dengan intervensi komunikasi untuk perubahan perilaku, terbukti efektif mendukung perubahan perilaku siswa,” ungkap Jumeri.

Angka partisipasi sekolah yang cukup tinggi di Indonesia dapat menjadikan sekolah sebagai platform utama program gizi, termasuk pendidikan gizi dan mempengaruhi status gizi anak-anak dan remaja.

Selain itu pemanfaatan sumber daya pangan lokal dan olah pangan yang menarik juga dapat menunjang pemenuhan gizi yang seimbang dan perilaku makan yang baik. Di mana semua itu dapat terbentuk melalui pendidikan di dalam rumah tangga atau keluarga di lingkungan sekolah.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

Gizi dan kesehatan anak sekolah dasar sangat penting diperhatikan karena anak-anak yang sehat dan baik gizinya dapat belajar dengan lebih optimal. Kelak mereka akan bertumbuh menjadi remaja yang lebih sehat dan mempunyai kehidupan yang lebih produktif. Oleh sebab itu investasi dalam bidang kesehatan dan gizi anak sekolah dasar sama pentingnya dengan investasi di bidang pendidikan untuk mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan,” tutupnya.

Guru dan orangtua punya peran penting dalam tercukupinya gizi anak

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Sekolah Dasar, Sri Wahyuningsih mengatakan orangtua dan guru di sekolah memiliki peran besar untuk mengawasi jenis-jenis makanan bagi anak-anak, baik makanan yang tersaji di rumah maupun di kantin sekolah.

“Di sekolah maupun di rumah orangtua dan guru memiliki peran penting dalam mengedukasi terhadap asupan makanan yang mengandung gizi bagi anak-anak. Mari kita kawal bersama-sama bapak dan ibu guru, para bunda di mana pun berada, perlu juga dukungan dari sahabat-sahabat media agar anak-anak kita betul-betul terliterasi terhadap asupan makanan yang bergizi,” ujarnya.

Tak hanya masalah stunting, berdasarkan riset kesehatan dasar dari tahun 2017 hingga 2018 trend obesitas selalu meningkat.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Bahkan, di tahun 2018 didapatkan 1 di antara 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas sentra. Setidaknya 1 di antara orang dewasa kemungkinan mengalami obesitas dan itu tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun juga pada anak-anak.

Tri Muhartini, Peneliti Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM menyampaikan ada beberapa opsi untuk menjadi pertimbangan dalam mengelola asupan makanan dan minuman pada anak-anak.

Yang pertama bisa dilakukan oleh pengambil keputusan adalah dengan mengatasi permasalahan dari ketersediaan akses fasilitas dan pemasarannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com