Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminar PPPI Sudan: Berharap Majukan Sistem Pendidikan Lebih Baik

Kompas.com - 25/01/2022, 13:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Memperingati Hari Pendidikan Internasional, Perhimpunan Pelajar Putri Indonesia (PPPI) Sudan menggelar acara Educational and Cultural Festival, Minggu (23/1/2022).

Kegiatan yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Perguruan Tinggi Sudan dan KBRI Khartoum tersebut digunakan untuk saling bertukar opini tentang sistem pendidikan di berbagai negara.

Hal ini tak lepas karena dalam menempuh pendidikan di negara Afrika tidaklah mudah. Banyak sekali rintangan yang dihadapi dari mulai situasi politik di negara itu hingga sistem pendidikannya.

Baca juga: Mahasiswa Indonesia di Sudan Gelar Baksos Meski Situasi Ibu Kota Tak Stabil

Untuk itulah digagas suatu konferensi pendidikan dengan menghadirkan panelis mahasiswi dari berbagai negara untuk seling bertukar opini tentang sistem pendidikan di negaranya.

Perbaiki kualitas SDM di Sudan

Kegiatan juga menghadirkan Dr. Ali Hammud Ali Muhammad sebagai Guru Besar Fakultas Pendidikan di University of Khartoum dan Dr. Thahir Mustafa (Dekan Faculty of Education) International University of Afrika sebagai pemateri.

Adapun tujuan dari konferensi itu ialah membangun bersama kesadaran akan pentingnya peran pendidikan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa, khususnya di Sudan.

Sebelumnya, Ketua PPPI Sudan Mala Himmah Ulya dan rekannya melakukan kunjungan dan audiensi di kantor Kementerian untuk menjalin silaturahmi dan menyampaikan permohonan kerja sama.

Setelah beberapa hari akhirnya mendapat respon dan sambutan baik dari pihak Kementerian, Panitia Educational and Cultural Festival yang di ketuai oleh Atikal Maula mengirimkan proposal dan mempresentasikannya di Kantor Kementerian untuk menggelar acara ini.

Baca juga: Seperti Ini Kiat Mahasiswi Indonesia Puasa di Sudan Suhunya Capai 47 Derajat

"Acara ini merupakan kali pertama acara yang diselenggarakan mahasiswa asing yang sedang belajar di Sudan di Kementerian." tutur Mohammed Rasyed sekretaris Menteri.

Pada kesempatan ini, terdapat dua sesi. Sesi pertama yaitu penyampaian Materi dan Tanya Jawab. Sesi Kedua yakni diskusi panel dengan beberapa panelis para mahasiswi dari berbagai negara seperti Kenya, Palestina, Uganda, dan Indonesia yang di wakili Afina Fauziyah.

Menurut Atikal Maula, pendidikan adalah fondasi bagi kemajuan sebuah bangsa. Sumber daya manusia yang akan mengatur, dan mengolah sumber daya alam yang ada.

"Di sini kita berdiskusi dan sharing tentang sistem pendidikan di negara kita masing-masing, semoga apa-apa yang baik dapat dan diaplikasikan," ujar Atikal dalam keterangan tertulisnya.

Pada Festival Pendidikan dan Budaya ini juga digelar stand untuk makanan khas Indonesia. Bahkan beraneka makanan khas Indonesia yang dijual pengusaha mikro mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Sudan laris manis diserbu peserta asing yang hadir.

Majukan sistem pendidikan di Sudan

Perhimpunan Pelajar Putri Indonesia (PPPI) Sudan mengambil inisiatif mengadakan agenda ini dengan harapan dapat menjadi jembatan kebaikan untuk memicu semangat mahasiswa untuk lebih bersungguh-sungguh.

Harapan lain ialah sistem pendidikan Sudan dan negara-negara yang hadir dapat lebih berinovasi, maju, dan kreatif di era milenial ini.

Sedangkan Mala Himmah Ulya selaku Ketua PPPI Sudan juga berharap semua mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat di dunia kerja.

Baca juga: PPI Dunia Berharap Mahasiswa di Luar Negeri Juga Divaksin

"Melihat situasi politik Sudan yang belum stabil, karena kita belajar di negara ini dan kita sedang mengonsumsi kebijakan pemerintahannya, kami berharap ini sebagai upaya kecil untuk sistem pendidikan Sudan ke depannya semakin baik," harap Mala.

Adapun tujuan akhir dari acara ini adalah pihaknya akan menuliskan journal hasil pembahasan dan kesimpulan untuk kemudian diserahkan ke kantor Kementerian Kemendikti Sudan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com